Sempat Kisruh, Permasalahan Hadiah Lomba Festival Tabut 2023 Tuntas, Hadiah Diserahkan Sore Ini

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sempat kisruh karena hadiah lomba di Festival Tabut 2023 belum diserahkan, akhirnya permasalahan tersebut diselesaikan.

Pada Jumat (4/8/2023) sore ini, pihak panitia telah memanggil para pemenang lomba untuk melakukan penyerahan hadiah.

Penyerahan hadiah lomba diberikan untuk peserta lomba musik dhol, lomba tari tabut dan lomba ikan-ikan.

Sedangkan untuk lomba telong-telong sebelumnya telah diserahkan pihak panitia sekitar 1 minggu yang lalu.

"Penyerahan hadiah diberikan di Taman Budaya Bengkulu, dan diserahkan langsung oleh pihak Bank BRI Padang Jati Bengkulu," ungkap Ketua Pelaksana Acara Lomba dan Pagelaran Pentas Seni Festival Tabut 2023, Feri Van Dalis.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kisruh Festival Tabut Bengkulu 2023, Peserta Lomba Tagih Hadiah, Panitia Desak Audit

Dikatakan Feri, untuk nominal hadiah yang diberikan untuk pemenang lomba, baik lomba musik dhol, lomba tari tabut, maupun lomba ikan-ikan semua disamakan.

Untuk yang mendapat hadiah yaitu juara 1,2, dan 3 serta juara harapan 1, harapan 2 dan harapan 3.

Untuk juara 1 mendapat hadiah Rp 6 juta, juara 2 mendapat Rp 4 juta, juara 3 mendapat Rp 3 juta.

Selanjutnya untuk juara harapan 1 mendapat hadiah Rp 2 juta, juara harapan 2 mendapat Rp 1,5 juta dan juara harapan 3 mendapat Rp 1 juta.

"Sekarang tinggal lagi proses untuk piala dan juga piagam, InsyaAllah akan kita serahkan pada hari Senin," ungkap Feri.

Sementara itu terkait dengan permasalahan pengusutan penyelenggaraan Festival Tabut 2023 kemarin, menurut Feri tinggal lagi bagaimana dari pihak aparat penegak hukum.

Untuk informasi awal yang jelas sudah ia sampaikan sebagaimana saat awal pemberitaan terkait hadiah lomba Tabut mencuat.

Namun yang jelas hingga saat ini belum ada koordinasi dari pihak penegak hukum terkait pelaksanaan Festival Tabut 2023 kepada dirinya, pascapernyataan yang sempat ia lontarkan sebelumnya.

"Intinya kita sudah buka pada statemen pertama itu. Tinggal lagi pihak APH untuk menyikapi, silahkan untuk menyambut itu apakah bisa masuk dalam pengusutan dugaan tindak pidana korupsi disitu, ataupun itu tidak masuk dalam tindak pidana korupsi," kata Feri.