Oknum TNI Aniaya Pemuda Hingga Tewas

Reaksi Keluarga Imam Masykur Pemuda Aceh yang Dianiaya hingga Tewas, Berharap Pelaku Dihukum

Tindak kekerasan yang dialami oleh Imam Masykur pemuda Aceh hingga tewas terus menjadi sorotan publik.

|
Penulis: Rita Lismini | Editor: Yunike Karolina
Kolase TribunBengkulu.com/Instagram @imam.masykur.948/Instagram @ahmadsahroni88
Kolase Foto Imam Masykur dan Surat Laporan. Reaksi keluarga Imam Masykur pemuda Aceh yang dianiya hingga tewas, berharap pelaku dihukum. 

Diketahui Imam merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47) tahun.

Imam berasal dari Desa Mon Keulayu Gandapura, yang tengah merantau ke Jakarta berniat untuk mencari kerja.

Namun siapa sangka belum setahun ia merantau di sana, Masykur malah menghembuskan nafas terakhir dengan cara yang tragis.

Pihak keluarga yang mengetahui jika sang anak mendapat tindakan penyiksaan hingga meninggal dunia, kaget dan merasa terpukul.

Dilansir dari Serambinews.com, di rumah duka kedua orangtua Masykur terlihat hanya duduk termenung dan sedih.

Said Sulaiman yang merupakan salah satu keluarga mengungkapkan, jenazah almarhum dibawa pulang dengan menggunakan pesawat dan tiba di Desa Mon Keulayu sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (25/08/2023) serta dikebumikan di kuburan keluarga.

“Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaannya waktu itu, kedua orang tuanya pun juga turut ke Jakarta, maka ketika jenazah dibawa pulang telah didampingi oleh kedua orang tuanya,” sebut Said Sulaiman dikutip TribunBengkulu.com pada Minggu (27/08/2023).

Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan dapat segera dihukum atas perbutannya itu.

“Informasinya pelaku sudah ditangkap dan sedang dalam pemeriksaan di Jakarta,” ujar Said Sulaiman.

Kronologi Warga Aceh Diduga Dianiaya

Imam Masykur (25), seorang pemuda asal Gandapura, Bireuen, Aceh menghembuskan napas terakhir diduga disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) saat berada di Jakarta.

Oknum paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.

Terduga pelaku bahkan meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.

Hal tersebut terungkap setelah video penyiksaan terhadap Masykur beredar di grup WhatsApp masyarakat Aceh.

Dalam video tersebut, Masykur sedang berada di dalam mobil sambil meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved