Oknum TNI Aniaya Pemuda Hingga Tewas
Terungkap Motif Sebenarnya Oknum Paspampres dan 2 Anggota TNI Bunuh Imam Masykur Pemuda Asal Aceh
Adapun dalam kasus ini tiga pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, Satu di antaranya adalah Praka Riswandi Manik (RM)
Penulis: Yuni Astuti | Editor: Kartika Aditia
Fauziah, selaku ibu korban hingga kini masih terus menyimpan kesedihan walaupun anaknya itu telah dikebumikan.
Apalagi Imam Masykur diketahui tewas tak wajar.
Imam diduga telah dianiaya oleh okum Paspampres hingga berujung kematian.
Bahkan dalam benak Fauziah, ia masih mempertanyakan kesalahan apa yang diperbuat sang anak hingga oknum Paspampres tersebut tega menganiaya Imam Masykur hingga tewas.
Hal itu disampaikan Fauziah sambil menyebut nama Jokowi.
"Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal bapak?” tanya Fauziah, yang dikutip TribunBengkulu.com dari Serambinews pada Senin (28/08/2023).
Tak hanya itu, Fauziah secara tegas mendesak Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus kematian anaknya itu diusut hingga tuntas.
"Kami minta keadilan dari pak presiden" ungkapnya
Ia meminta pelaku untuk dihukm setimpal atas tindakan yang telah dilakukan pada anaknya itu.
“Seberat-beratnya harus dihukum dia (pelaku). Agar jangan ada lagi korban lain seperti anak saya di negara ini,” bebernya
Oknum Paspampres Terancam Hukuman Mati
Oknum anggota paspampres yang diduga membunuh Imam Masykur pria asal Aceh, kini terancam hukuman mati.
Kasus penganiayaan dan penculikan yang dilakukan oknum Paspampres bernama Praka Riswandi Manik terhadap warga Aceh, Imam Masykur menyeret keluarganya.
Praka Riswandi Manik (sebelumnya disebut Praka RM) diduga menculik dan menganiaya Imam Masykur hingga tewas.
Penculikan tersebut dilakukan Riswandi di kawasan Ciputat Timur, Tangerang bersama empat rekannya.
Aksi penganiayaan sadis yang diduga dilakukan Praka Riswandi terhadap Imam Masykur pun viral di linimasa.
Praka Riswandi diduga tak segan memukul tubuh warga Gandapura, Bireun, Aceh itu hingga tewas.
Kekejaman itu dilakukan Praka Riswandi guna membuat keluarga Imam Masykur terdesak dan memberikan uang tebusan.
Riswandi dan rekannya bahkan ngotot meminta uang Rp50 juta ke keluarga korban.
Sambil terisak dan menahan sakit, Imam Masykur pun menelepon keluarganya atas paksaan dari pelaku.
"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," kata Imam Masykur melalui sambungan telepon dikutip dari Serambinews.com.
"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," sambungnya.
Tak disangka, permintaan tersebut adalah yang terakhir diucapkan korban.
Sebab setelah itu, Imam Masykur dinyatakan meninggal dunia.
Pada tanggal 24 Agustus 2023 kemarin, keluarga korban datang ke RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah Imam Masykur.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksma Julius Widjojono mengurai tanggapan dari Laksamana Yudo Margono atas kasus Praka Riswandi.
Laksamana Yudo Margono meminta agar kasus tersebut terus dikawal dengan serius.
Ia bahkan meminta agar Praka Riswandi dipecat dari TNI dan dihukum mati.
"Panglima TNI prihatin dan akan mengawal kasus ini agar pelaku dihukum berat maksimal hukuman mati, minimal hukuman seumur hidup," pungkas Laksma Julius Widjojono.
"Dan pasti dipecat dari TNI karena termasuk tindak pidana berat, melakukan perencanaan pembunuhan. Itu instruksi Panglima TNI.
Saat ini, Praka Riswandi telah ditahan di Pomdam Jaya guna dilaukan pemeriksaan intensif.
"Terkait kejadian penganiayaan di atas, saat ini pihak berwenang yaitu Pomdam Jaya sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan adanya keterlibatan anggota Paspampres dalam tindak pidana penganiayaan," ungkap Komandan Paspampres (Danpaspampres) Mayjen Rafael Granada.
Penjelasan Danpaspampres
Komandan Paspampres Mayjen Rafael Granada Baay memberi tanggapan soal pembunuhan pemuda di Aceh.
Kasus pembunuhan pemuda di Aceh yang dilakukan oknum Paspampres dibenarkan oleh Mayjen Rafael Granada Baay.
Rafael mengungkapkan jika saat ini anggotanya tengah diselidiki Pomdam Jaya, lantaran diduga terlibat kasus penculikan dan penganiayaan yang menewaskan pemuda asal Aceh, Imam Masykur (25) di Jakarta.
"Terduga saat ini sudah ditahan di Pomdam Jaya untuk diambil keterangan dan kepentingan penyelidikan," kata Rafael dikutip TribunBengkulu.com dari Tribunnews.com, Senin (28/8/2023)
Atas kasus ini, Rafael menyebut anggotanya yakni Praka RM untuk proses penyelidikan lebih lanjut tewasnya Imam pada Sabtu (18/8) lalu.
Melalui keterangan tertulis, Danpaspamres Mayjen Rafael Granada Baay menyatakan,Pomdam Jaya saat ini sedang melaksanakan penyelidikan terhadap dugaan keterlibatan anggota paspampres dalam tindak penganiayaan.
Danpaspampres juga memastikan, jika anggotanya terbukti bersalah akan diproses sesuai hukum yang berlaku.
"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan di atas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," kata Rafael.
Terakhir, Rafael meminta masyarakat turut mendoakan pihaknya agar kasus ini bisa cepat terselesaikan.
"Kami mohon doanya semoga permasalahan ini dapat segera diselesaikan. Terima kasih," sambung dia.
Rafael pun juga memastikan tidak akan melindungi Anggota kesatuan Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan (Yonwalprotneg) Paspampres tersebut apabila memang benar terlibat dalam kasus tindak pidana ini.
Hotman Paris Siap Bantu
Hotman Paris bakal membantu keluarga Imam Masykur, pemuda asal Aceh yang dibunuh oknum Pasmpampres.
Hal ini diungkapkan Hotman melalui akun instagram pribadinya @hotmanparisofficial, Minggu (27/8/2023).
Mengatahui viralnya kasus ini, membuat Hotman memberikan pengumuman di akun instagram pribadinya itu.
"Butuh tim kuasa hukum di Aceh utk gabung dgn Tim Hotman911! Agar dm Hotman," tulis caption @hotmanparisofficial.
Unggahan Hotman Paris ini turut membuat netizen turut berkomentar.
"Ko di akun berita lain kaya ditahan ya informasinya. Baru Bang Hotman yg keliatan. Kalo di twitter udah rame. Bersatu lah warga aceh. Kalo hasilnya tetap seperti sambo, bergeraklah," tulis akun @_r.**k.
"Nyawa balas dengan nyawa," tulis akun @mars_m**sel7.
"Kl kelakuan oknum Paspampres kayak begitu, mlh jd ingat oknum resimen cakrabirawa era PKI dulu... Seram dan kejam!!!!," tulis akun @b**da.angga17.
Sebelumnya, Imam Masykur (25), seorang pemuda asal Gandapura, Bireuen, Aceh menghembuskan napas terakhir diduga disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat berada di Jakarta.
Oknum Paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.
Terduga pelaku bahkan meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.
Kronologi Kejadian
Imam Masykur (25), seorang pemuda asal Gandapura, Bireuen, Aceh menghembuskan napas terakhir diduga disiksa oleh oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat berada di Jakarta.
Oknum Paspampres diduga berinisial Praka RM dkk (dua orang) itu tega menghabisi nyawa Masykur dengan luka bekas penyiksaan.
Terduga pelaku bahkan meminta uang sebanyak Rp 50 juta ke Masykur sebelum dibunuh.
Hal tersebut terungkap setelah video penyiksaan terhadap Masykur beredar di grup WhatsApp masyarakat Aceh.
Dalam video tersebut, Masykur sedang berada di dalam mobil sambil meminta tolong ke keluarga agar segera mengirim uang.
"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Masykur melalui sambungan telepon dengan deru napas yang terengah-engah, seperti dikutip dari Serambinews.com, Minggu (27/8/2023).
Lalu pria yang berkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.
"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.
Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah.
Saat itu terdengar korban berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).
Belum diketahui persis bagaimana kronologis peristiwa penyiksaan yang menyebabkan warga Aceh tersebut meninggal dunia.
Informasi tentang dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap Imam Masykur hingga meninggal, beredar cukup cepat di kalangan masyarakat Aceh.
Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat, dan sejumlah video yang diduga saat korban mengalami penyiksaan pun ikut beredar.
Oknum TNI aniaya Pemuda Hingga Tewas
Motif Paspampres Bunuh Pria Asal Aceh
Pemuda di Aceh Dibunuh Oknum Paspampres
Imam Masykur Dianiaya Oknum Paspampres
Oknum Paspampres
Oknum TNI
viral
berita viral
| Oknum Paspampres Pembunuh Imam Masykur Pemuda Asal Aceh, Dituntut Hukuman Mati Hingga Pecat Dinas |
|
|---|
| Misteri Sosok Bos Oknum Paspampres Penganiaya Imam Masykur Pemuda Aceh Hingga Tewas |
|
|---|
| KSAD Pastikan 3 Oknum TNI Penganiaya Imam Masykur Dihukum Berat dan Dibawa ke Pengadilan Koneksitas |
|
|---|
| Hotman Paris Minta 3 Oknum TNI Penganiaya Imam Masykur Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana |
|
|---|
| Jokowi Tanggapi Soal Imam Masykur Dibunuh Oknum Paspampres 'Hormati Proses Hukum' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Motif-Oknum-Paspampres-dan-2-Anggota-TNI-Bunuh-Imam-Masykur-Pemuda-Asal-Aceh-Ternyata-Pemerasan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.