Dampak El Nino, Ratusan Hektar Sawah di Wilayah Selatan Provinsi Bengkulu Terancam Gagal Panen

Akibat dampak kemarau yang berkepanjangan, ratusan luas lahan pertanian di wilayah selatan Provinsi Bengkulu terancam gagal panen.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi. Ratusan hektar sawah terancam gagal panen karena dampak El Nino. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Akibat dampak kemarau yang berkepanjangan, luas lahan panen di Provinsi Bengkulu yang ditaksir ada 41.000 hektar (Ha), 600 hektare di antaranya terancam gagal panen.  

Ratusan hektar sawah yang terancam gagal panen ini, berada di wilayah selatan Provinsi Bengkulu.

Hal ini merupakan imbas dari adanya fenomena pemanasan suhu muka laut atau yang disebut dengan El Nino.

Saat ini El Nino sedang melanda sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Bengkulu. Akibatnya, aktivitas masyarakat terutama sektor pertanian juga terganggu. 

"Ada 3 kabupaten yang terdampak, bahkan lahan sawahnya mengalami kekeringan. Paling parah di Kabupaten Seluma, daerah Sukaraja," ungkap Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu, Rosmala Dewi, Selasa (5/9/2023). 

Ia menjelaskan bahwa terancamnya gagal panen ini, dikarenakan adanya kemarau yang berkepanjangan di Provinsi Bengkulu. Sehingga mengakibatkan lahan sawah mengalami kekeringan.

Sawah terancam gagal panen ini tersebar di 3 kabupaten yakni Seluma, Bengkulu Selatan, dan Kaur dengan luas lahan lebih dari 600 hektar gagal panen. 

"Memang imbasnya banyak di wilayah Selatan, seperti kemarin di Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Rejang Lebong hujan. Tapi di Seluma, tidak hujan," jelas Rosmala. 

Dampak kemarau ini semakin terasa,lanjutnya, banyak persawahan yang ada di kawasan selatan Provinsi Bengkulu masih dalam masa tanam sehingga membutuhkan air, akibat kondisi ini persawahan tersebut terancam gagal panen.

"Saat ini masih membutuhkan pengaliran air dalam proses pertumbuhannya. Ini berdampak pula dengan hasil produksi yang berkurang akibat gagal panen," kata Rosmala. 

Kendati demikian, baru 3 kabupaten yang telah melaporkan ke pemerintah yang telah mengalami kekeringan atau zona merah.

Yakni kabupaten Seluma dengan luas lahan yang mengalami kekeringan mencapai 500 ha.

Lalu, Kabupaten Bengkulu Selatan luas lahan yang mengalami kekeringan dengan luas lahan mencapai 100 hektar. 

Serta, Kabupaten Kaur melaporkan kekeringan pada lahan tanam jagung yang terancam gagal panen, lahan padi hanya beberapa ha saja. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved