Konflik Rempang
8 Warga Rempang yang Bentrok dengan Polisi Dapat Penangguhan Penahanan, Disambut Bak Pahlawan
8 Warga Rempang yang Bentrok dengan Polisi Dapat Penangguhan Penahanan, Disambut Bak Pahlawan
Selain beras kuning, mereka juga dipasangi tanjak kebanggaan.
Pemasangan tanjak langsung oleh tokoh adat Melayu.
Bukan sembarang tanjak, tanjak yang dipasang merupakan tanjak kebanggaan.
“Mereka layak mendapatkan itu. Hari ini kita lakukan penabalan gelar terhadap mereka sebagai Panglima Marwah Sejati,” ujar Wakil Ketua Kerabat Masyarakat Adat Tempatan (Keramat), Rizal.
Rizal menyebutkan rangkaian acara yang digelar merupakan bentuk penyambutan delapan pemuda pulau yang dibebaskan penahanannya setelah beberapa pekan ditahan Polresta Barelang pasca bentrok dengan aparat beberapa waktu lalu.
“Kegiatan singkat ini untuk menyambut mereka, saudara kami yang saat ini sudah bergabung bersama kami. Makanya kami menggelar syukuran kecil-kecilan,” ucapnya.
Acara ini, lanjut dia tentunya sebagai bentuk tolak bala dan mensyukuri atas perjuangan kami terhadap kampung nenek moyang kami.
Sementara tabur beras kunyit, kata dia menjelaskan itu merupakan budaya masyarakat Melayu untuk membuang sial, keburukan-keburukan setelah delapan pemuda kami itu meninggalkan tahanan Polresta.
“Pakaian, baju mereka sudah ditinggalkan di penjara. Mereka juga telah kami nobatkan sebagai Panglima. Panglima Marwah Sejati,” sebutnya.
Kronologi Warga Rempang Bentrok
Kronologi bentrok antar warga vs polisi di Pulau Rempang Batam, berawal dari warga menolak adanya rencana pembangunan proyek nasional Rempang Eco City.
Bentrok warga Pulau Rempang dengan polisi ini terjadi di Pulau Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau pecah, Kamis (7/9/2023) pagi kemarin.
Adanya rencana pembangunan proyek nasional Rempang Eco City di Pulau Rempang, Kecamatan Galang belasan warga terancam direlokasikan dari rumah masing-masing.
Total ada 10.000 warga dari 16 kampung adat dilaporkan terdampak Rempang Eco City.
Sementara itu, Usman salah satu warga Pulau Rempang mengatakan jika kericuhan ini terjadi karena tim gabungan dari BP Batam tetap memaksa untuk melakukan pengukuran dan pemasangan patok di Pulau Rempang.
| Penyebab Konflik Rempang Batam Kembali Pecah, Berawal dari Pencabutan Spanduk |
|
|---|
| Duduk Perkara Konflik Rempang Kembali Pecah, Dipicu Pencopotan Spanduk Hingga 8 Orang Alami Luka |
|
|---|
| Segini Tawaran Ganti Rugi Pemerintah Agar Warga Pulau Rempang Mau Pindah, Tapi Ditolak Masyarakat |
|
|---|
| Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Minta Maaf Soal Ucapan 'Piting' Kasus Rempang |
|
|---|
| Panglima Pajaji Tiba di Batam Siap Bela Rakyat Rempang 'Keadilan Harus Ditegakan Untuk Masyarakat' |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/8-warga-Pulau-Rempang-bebas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.