Cerita Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi

Sosok Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Sepihak Gegara Tak Setuju Toilet Sekolah Berbayar

Inilah sosok guru MAN 1 Pamekasan, Madura kini di mutasi sepihak gegara tak setuju toilet sekolah bayar.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Hendrik Budiman
Tangkap Layar Youtube @Media Lintas Nusantara
Kolase Foto Guru MAN 1 Jawa Timur, Madura. Sosok Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Sepihak Gegara Tak Setuju Toilet Sekolah Berbayar 

TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah sosok guru MAN 1 Pamekasan, Madura yang diduga dimutasi sepihak lantaran tak setuju toilet sekolah bayar.

Guru MAN 1 itu sempat mengalami perdebatan dengan Kepala Sekolah karena tak menyetujui adanya pemberlakuan tarif toilet bagi para siswa.

Pasalnya, ia merasa kasihan dengan para siswa yang selama ini tak mempunyai ruang kelas dan belajar menggunakan tempat seadanya tapi masih harus bayar saat gunakan toilet sekolah.

Lantas siapakah sosok guru MAN 1 Pamekasan tersebut?

Saat ditelusuri sosok guru MAN 1 Pamekasan itu bernama Mohammad Arif.

Mohammad Arif merupakan Mantan Waka Kesiswaan MAN 1 Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Sebelum dinonaktifkan, ia merupakan salah anggota dari Tim Pengendalian Mutu Madrasah.

Baca juga: Cerita Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Gegara Tak Setuju Toilet Sekolah Dikenakan Tarif Rp 500

Sebagai informasi, Tim Penjamin Mutu (TPM) Madrasah merupakan organisasi yang dibentuk untuk mengoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di madrasah.

Tujuan utamanya yakni memberikan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi dalam pengembangan dan penjaminan mutu pendidikan.

Cerita Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi

Viral di media sosial seorang guru di MAN 1 Pamekasan, Jawa Timur dimutasi sepihak lantaran tak setuju adanya pemberlakuan tarif toilet bagi siswa.

Adapun sosok guru tersebut bernama Mohammad Arif.

Arif adalah mantan Waka Kesiswaan di sekolah tersebut.

Pengakuan Arif soal dirinya dimutasi ini diunggah oleh akun instagram @ndorobei.official, Kamis (21/9/2023)

"Siswa masuk ke kamar mandi harus bayar Rp 500, dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara yang semua fasilitas sebesar-besarnya untuk rakyat atau untu siswa," ujar Arif dikutip TribunBengkulu.com, Kamis (21/9/2023)

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved