Cerita Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi

Pengakuan Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Gegara Tak Setuju Toilet Sekolah Dikenakan Tarif Rp 500

Seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pamekasan, Madura jadi sorotan usai menolak pemberlakuan tarif toilet bagi siswa.

Editor: Kartika Aditia
Instagram @ndorobei.official
Mohammad Arif. Pengakuan Guru MAN 1 Pamekasan Dimutasi Gegara Tak Setuju Toilet Sekolah Dikenakan Tarif Rp 500 

TRIBUNBENGKULU.COM - Seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Pamekasan, Madura jadi sorotan usai menolak pemberlakuan tarif toilet bagi siswa.

Guru yang bernama Mohammad Arif tersebut lantas membuat sebuah pengakuan.

Akibat menolak pemberlakuan tarif untuk toilet siswa dirinya dimutasi oleh Kepala Sekolah.

Awalnya, Arif mengatakan bahwa kepala sekolah MAN 1 Pamekasan melakukan keputusan secara sepihak menarifkan Rp 500 rupiah untuk toilet sekolah.

Arif yang merasa keberatan dengan keputusan tersebut kemudian menentang usulan tersebut saat rapat berlangsung.

"Siswa masuk ke kamar mandi harus bayar Rp 500, dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara yang semua fasilitas sebesar-besarnya untuk rakyat atau untu siswa," ujar Arif dikutip TribunBengkulu.com dari instagram @ndorobei.official.

Baca juga: Nasib Oknum PNS Curi HP Siswi SMA untuk Beli Rokok, Kini Terancam 6 Tahun Penjara dan Dicopot

Menurut Arif, toilet di sekolah merupakan fasilitas dari negara untuk para siswa di MAN 1.

"Siswa masuk ke kamar mandi harus bayar Rp 500, dalam rapat saya tidak setuju karena MAN 1 adalah milik negara yang semua fasilitas sebesar-besarnya untuk rakyat atau untuk siswa," lanjut Arif.

namun naasnya hal tersebut membuat dirinya justru mendapat perlakuan yang tak mengenakan.

Peristiwa tersebut rupanya berbuntut panjang berkaitan dengan jabatan dan karirnya sebagai seorang guru.

Dirinya diberhentikan tanpa adanya pemberitahuan.

Arif menerima Surat Keputusan (SK) Mutasi dari Kemenag Jawa Timur ke Madrasah Aliyah Miftahus Sudur di Kecamatan Proppo sepulangnya dari ibadah umroh.

Waka Kesiswaan MAN 1 Pamekasan itu mengaku dimutasi secara sepihak oleh sekolah.

Mohammad Arif kemudian dipindahkan ke sekolah swasta lantaran tak setuju dengan usulan tersebut.

Ia pun merasa dirugikan dengan adanya mutasi tersebut.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved