Pembunuhan Pelajar SMK di Kepahiang

Polisi Masih Lengkapi Berkas Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Kepahiang

Proses hukum kasus pembunuhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kepahiang masih berjalan. 

Panji Destama/TribunBengkulu.com
Kasat Reskrim Polres Kepahiang IPTU Doni Juniansyah saat diwawancara terkait perkembangan kasus pembunuhan pelajar SMK di Kepahiang, Selasa (5/12/2023). 

Saat duduk bersama korban membuka media sosial di handphonenya. Ketika bermain facebook, muncul postingan ibu pelaku di beranda korban. 

Korbanpun akhirnya mengejek ibu pelaku, lalu pelaku yang tak terima, memukul korban. 

Lantas korban mengambil senjata tajam (sajam) jenis pisau miliknya, dan hendak menusuk pelaku. 

"Keduanya sempat terlibat perkelahian, dan akhirnya pelaku berhasil merebut pisau dari tangan korban, lalu menusuk korban," ungkap Kasat Reskrim Polres Kepahiang IPTU Doni Juniansyah, pada Jumat (1/12/2023). 

Untuk jenazah korban, lanjut Doni, sudah dibawa oleh pihak keluarganya untuk dimakamkan di Desa Talang Bengkulu, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. 

"Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan langsung dibawa oleh keluarganya untuk dimakamkan," jelas Doni. 

Korban Sempat Minta Tolong 

Detik-detik pelajar di Kepahiang dihabisi oleh temannya sendiri di kosan korban di Desa Weskust Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Jumat (1/12/2023). 

Korban pembunuhan bernama Prasetyo berumur 17 tahun Desa Talang Bengkulu, Kecamatan Ulu Musi, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. 

Tetangga kosan korban, Deng (38) sempat mendengar suara korban, sebelum nyawa korban dihabisi oleh pelaku. 

"Sekitar pukul 02.00-03.00 WIB kejadiannya, sempat dengar suara minta tolong dalam kosan korban," ungkap Deng saat diwawancarai, oleh TribunBengkulu.com, pada Jumat (1/12/2023). 

Deng hanya mendengar sekali suara minta tolong dari dalam kosan korban sehingga Deng memeriksa kosan korban. 

Deng pun, melihat dari kaca jendela kosan korban, terlihat adanya bercak darah di ruang bagian depan kosan korban. 

"Akhirnya saya menelepon kepala desa, untuk membantu memeriksa kosan korban, kami akhirnya memeriksa di dalam kosan," tutur Deng. 

Setelah diperiksa bersama dengan kepala desa dan warga, lanjut Deng, mereka melihat korban sudah tergeletak di dalam kosan. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved