Peternak di Banten Jadi Tersangka

Penjelasan Polisi Soal Muhyani Peternak di Banten Berduel Dengan Pencuri Bergolok Berujung Ditahan

Penjelasan Polisi Soal Muhyani Peternak di Banten Berduel Dengan Pencuri Bergolok Berujung Ditahan

Editor: Hendrik Budiman
KOMPAS.com/RASYID RIDHO
Rosehah (kiri), istri Muhyani, berharap agar suaminya dibebaskan, Selasa (12/12/2023). Penjelasan Polisi Soal Muhyani Peternak di Banten Berduel Dengan Pencuri Bergolok Berujung Ditahan 

Rosehah meminta agar suaminya dikeluarkan dari tahanan karena sebagai tulang punggung keluarga. "Enggak nyangka kalau mau ditahan, minta dikeluarin, saya khawatir," ujar dia.

Nasib Pilu Muhyani

Nasib Pilu Muhyani (58), warga Lingkungan Ketileng, Kelurahan Teritih, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, peternak yang kini Jadi Tersangka dan di Penjara usai membela diri melawan pencuri kambing yang ia jaga.

Niat awal membela diri, justru ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan oleh Satuan Reserse Kriminal Polresta Serang Kota.

Muhyani kini sudah ditahan di Rutan Kelas IIB Serang dan dijerat dengan pasal 351 ayat 3 KUHP.

Peristiwa penganiayan berawal saat Muhyani memergoki aksi Waldi dan Pendi saat akan mencuri kambingnya pada Februari 2023 pukul 04.00 WIB.

Saat itu, Muhyani mendengar suara berisik yang berasal dari kandang kambing miliknya yang berada di belakang rumahnya.

Suara berisik dari jebakan yang dipasang Muhyani karena hewan ternaknya sudah beberapa kali dicuri.

Saat dicek ke dalam kandang, Muhyani kaget saat melihat ada dua orang pria yang tak dikenalnya mencoba mencuri beberapa kambing miliknya.

Merasa aksinya dipergoki, Waldi langsung mengeluarkan sebilah golok yang dibawanya dari pinggangnya untuk melukai Muhyani.

Muhyani lantas dengan cepat mengambil gunting yang biasa digunakan untuk memetik mentimun. Kemudian, dengan cepat menusuk gunting itu tepat di dada Waldi.

"Pak Muhyani refleks ngambil gunting itu di dekat kandang dan diduluin. Memang Pak Muhyani ini punya sedikit ilmu beladiri. Jadi, ditusuk itu maling pas di dalam kandang itu kena dada," ujar Nuraen, ketua RT 02 RW 05 yang setia mendampingi Muhyani.

Usai berduel, pelaku melarikan diri bersama rekannya dengan luka di dada. Sedangkan Muhyani meminta bantuan warga lainnya.

Saat warga mendapatkan informasi ada pelaku pencurian, langsung melakukan pengejaran hingga ke tengah persawahan.

Akhirnya, pada pukul 06.00 WIB warga menemukan jasad Waldi, pelaku pencurian sudah dalam kondisi meninggal dunia di sawah dengan luka tusuk di dadanya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved