Berita Bengkulu Selatan
90 H Lahan Sawah di Bengkulu Selatan Terancam Gagal Dikelola, Sepanjang 2023 Baru Sekali Digarap
90 hektare lahan sawah di Desa Pasar Pino dan Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan terancam gagal dikelola.
Penulis: Ahmad Sendy Kurniawan Putra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - 90 hektare lahan sawah di Desa Pasar Pino dan Desa Talang Padang Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu terancam gagal kelola pada periode akhir tahun 2023.
Hal ini lantaran hamparan sawah yang mengandalkan tadah hujan kering kerontang dan tidak bisa dibajak.
Saat ini, para petani setempat memilih beristirahat membersihkan lahan sawah yang akan digarap.
Kades Talang Padang Sumantri, A.Md mengakui telah terjadi kekeringan lahan sawah di desanya.
Saat ini, petani setempat pasrah karena hujan tak kunjung turun. Sementara mengandalkan penyiraman manual, para petani terkendala biaya dan peralatan.
"Khususnya di desa kami, model lahan sawah merupakan tadah hujan. Artinya, kalau tidak ada ada curah hujan yang turun, maka dipastikan pengelolaan sawah gagal," ungkap Sumantri.
Sumantri menambahkan, para petani di desanya sudah dua kali mengalami kegagalan pengelolaan lahan sawah.
Pertama terjadi pada bulan Juli lalu, saat petani mulai turun membajak sawah, hujan kembali berhenti dan tanah kering kerontang.
"Nah akhir tahun ini tadi memang ada hujan beberapa hari, tapi setelah petani turun hujannya malah berhenti," jelas Sumantri.
Untuk itu, ia berharap ada solusi dari Pemkab Bengkulu Selatan terkait permasalahan kekeringan air di hamparan Sawah Binjai Jaya Desa Talang Padang.
Jika tidak segera disikapi, dikhawatirkan petani malah putar stir dan menanami lahan mereka dengan pohon sawit.
"Petani kami sebetulnya masih ingin fokus menggarap sawah, tapi kalau nanti air tetap tidak memungkinkan bagaimana prosesnya bisa berjalan. Atau solusi terbaiknya, di hulu hamparan sawah Binjai ini dibuat satu bendungan besar," beber Sumantru.
Sapiin (57) petani Hamparan Sawah Pamah Desa Pasar Pino Kecamatan Pino Raya menyebutkan, sepanjang tahun 2023 pihaknya hanya satu kali menggarap lahan sawah. Sisanya lahan petani nganggur dan tidak bisa dimanfaatkan.
"Mau menanam bibit jagung juga susah, karena jagung tetap butuh air. Saat ini kami hanya pasrah dengan kondisi, apalagi saluran irigasi di sini memang tidak ada," keluhnya.
Baca juga: Coconut Beach, Wisata Pantai Rekomendasi Libur Nataru di Bengkulu Selatan, Mudah Diakses
| Pelaku Rampas Kalung Emas 25 Gram di Bengkulu Selatan Akhirnya Diringkus |
|
|---|
| Pembangunan Koperasi Merah Putih Pertama di Bengkulu Selatan Resmi Dimulai |
|
|---|
| Balap Liar Meresahkan Warga Bengkulu Selatan, Polisi Akan Tindak Tegas |
|
|---|
| Dua Mobil Baru Dikerahkan Atasi Sampah Liar di Bengkulu Selatan |
|
|---|
| Demi Keselamatan! Pohon Besar di Jalan Padang Panjang Bengkulu Selatan Ditebang Sebelum Makan Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Sawah-Kekeringan-BS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.