Berita Bengkulu Selatan

Jeritan Petani di Bengkulu Selatan, Bawa Hasil Panen Jalan Kaki-Sebrangi Sungai Bertaruh Nyawa

Belum semua petani di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu merasakan jembatan dan jalan mulus guna mengangkut hasil panen.

|
Ho TribunBengkulu.com
Petani di Kecamatan Pino Bengkulu Selatan tepatnya di Desa Ganjuh harus berjalan kaki hingga menyeberangi sungai untuk membawa hasil panen lantaran belum ada jalan untuk kendaraan, Selasa (19/12/2023). 

"Tergantung dengan lokasinya. Kalau lokasi lebih jauh lagi, maka otomatis ongkos yang dikeluarkan jauh lebih besar," terangnya.

Sementara, kalau pembukaan badan jalan oleh pemerintah belum ada sama sekali. Bahkan, sejak puluhan tahun silam belum pernah ada pembangunan jalan maupun jembatan di daerah pertanian di Ganjuh.

"Semenjak saya kecil sudah sering ke sawah. Jadi saya tahu persis kalau di daerah pertanian di sini (Ganjuh, red) belum pernah ada pembangunan badan jalan," tuturnya.

Senanda yang disampaikan Anto (38) petani lainnya. Dirinya mengaku jika para petani yang ada di daerah Hulu Desa Ganjuh sangat luput dari perhatian pemerintah. Tak jarang petani yang ada di sana berjuang bertaruh nyawa untuk mengakses lahan pertaniannya.

Bagaimana tidak, lanjut Anto, saat musim penghujan debit Air Sungai Nelengau akan membesar.

Dengan kondisi air yang besar akan sangat membuat kesulitan untuk melewatinya. Sebab, untuk sampai ke lahan pertanian, petani harus beberapa kali menyeberangi sungai.

"Rata-rata petani di hamparan Hulu Ganjuh ini berjalan kaki untuk menjangkau lahan pertaniannya. Sebab, kalau menggunakan kendaraan memang sangat sulit," keluhnya.

Apalagi, cuaca tidak menentu. Saat musim hujan dipastikan air Sungai Nelengau akan membesar. Jika membawa kendaraan tentu akan sangat membahayakan.

"Sudah banyak kendaraan masyarakat yang hanyut terbawa arus Sungai Air Nelengau," ungkapnya.

Oleh karena itu, Anto sangat berharap agar pemerintah dapat memperhatikan keluhan yang disampaikan para petani di daerahnya.

Mengingat, ada ratusan hektare lahan persawahan dan ratusan hektar lahan perkebunan yang ada di kawasan tersebut.

"Di sini merupakan ladang usaha kami. Jadi mau tidak mau kami terpaksa harus rela mati-matian untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sangat berharap ada perhatian pemerintah. Minimal membangunkan badan jalan baru," ucap Anto.

Baca juga: 90 H Lahan Sawah di Bengkulu Selatan Terancam Gagal Dikelola, Sepanjang 2023 Baru Sekali Digarap

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved