Oknum TNI Rudapaksa Siswi SMK Surabaya

Nasib Pilu Siswi SMK di Surabaya, Niat Ambil Beasiswa Malah Diperkosa Oknum Anggota TNI

Ayah korban LSA mengatakan, anaknya yang berusia 15 tahun berpamitan mengambil beasiswa pemuda tangguh di salah satu bank.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Ilustrasi Siswi (Kiri) dan Ilustrasi Korban Rudapaksa (Kanan). Nasib Pilu Siswi SMK di Surabaya, Niat Ambil Beasiswa Malah Diperkosa Oknum Anggota TNI 

Oleh karena itu, anggota kepolisian lantas meminta si pelaku untuk menjalani pemeriksaan di Mapolsek Sawahan.

"Enggak. Enggak ada perlawanan. Saat ditanya polisi; anggota apa bukan, dia enggak mau ngaku, awal-awalnya," jelasnya.

RP memastikan bahwa sosok pelaku yang diamankan itu, tetap bersikap kooperatif.

Selain tidak ada perlawanan kepada para petugas kepolisian.

Pelaku juga tidak merusak benda atau inventaris apapun dari fasilitas hotel.

"Enggak merusak apa-apa. Enggak diborgol, karena orangnya enggak melawan apa-apa. Orangnya nurut," kata karyawan yang telah bekerja selama delapan tahun di hotel tersebut.

RP menambahkan, ia dan para teman sesama karyawannya sejak awal tidak menaruh rasa curiga kepada si sosok pelaku yang datang ke hotel untuk menyewa kamar bersama si wanita yang ternyata bakal menjadi korban kekerasan seksual.

Ia mengira, sosok wanita tersebut merupakan teman dari si pelaku.

Karena secara postur tampak tinggi dan penampilannya kasual biasa mengenakan jaket sweater hoodie warna putih dan bercelana warna merah.

"Ya enggak terlalu kecil sih. Mangkanya, Anak-anak (karyawan) enggak curiga. Iya pakai jaket putih. Tingginya sama seperti saya," terangnya.

"Anaknya kurus. Pakai celana biasa, training, iya (celana warna merah). Iya kayak enggak terpaksa gitu lho. Mangkanya arek-arek (teman karyawan) enggak curiga," ungkapnya.

Kemudian, si pelaku datang bersama si wanita tersebut pertama kali dan langsung melakukan reservasi kamar hotel.

Lalu, beberapa menit kemudian, tampak si wanita berjalan keluar dalam keadaan menangis, lalu ditolong untuk dipesankan layanan jasa antar pemotor ojol.

"Jam 9 pagi, mesen (kamar) langsung masuk, iya bawa perempuan itu. Enggak (pesan beberapa hari sebelumnya). Langsung, iya. Posisi dia datang bayar langsung masuk. Iya (sembari ngajak wanita itu)," pungkasnya.

Korban tak kenal pelaku

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved