Oknum TNI Rudapaksa Siswi SMK Surabaya

Pengakuan Siswi SMK yang Dirudapaksa Oknum TNI di Surabaya, Berawal dari Pelaku Minta Antar ke Bank

Diketahui, insiden naas yang menimpa siswi SMK tersebut terjadi di sebuah hotel kawasan Jalan Pasar Kembang, Surabaya pada Senin (22/1/2024) pagi.

|
Editor: Kartika Aditia
Surya.co.id/Pexels
Kolase oknum tentara pelaku rudapaksa terhadap seorang siswi SMK di Surabaya saat dibawa masuk ke mobil Polisi Militer di depan teras Mapolsek Sawahan (kiri) dan ilutrasi (kanan). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan siswi kelas satu SMK negeri di Surabaya yang menjadi korban rudapaksa yang diduga dilakukan okum TNI.

Diketahui, insiden naas yang menimpa siswi SMK tersebut terjadi di sebuah hotel kawasan Jalan Pasar Kembang, Surabaya pada Senin (22/1/2024) pagi.

Korban berinisila AA (16) Tegalsari, Kota Surabaya itu bahkan sempat disekap dengan kondidi kedua pergelangan tangan terikat oleh pelaku.

Korban dirudapaksa oleh pelaku hingga mengalami pendarahan pada bagian organ vitalnya.

Korban berhasil keluar dari kamar tersebut setelah memohon-mohon kepada pelaku agar menghentikan perbuatnya.

lalu korban pun keluar dari kamar hotel dan mencari pertolongan ke driver ojek online (ojol) yang saat itu kebetulan melintas di depan hotel.

Melihat kondisi penumpangnya yang tak henti-hentinya menangis, driver ojol tersebut mengantarkan korban ke posko anggota Satpol PP terdekat.

Setelah dimintai keterangan, siswi SMK tersebut lantas diantar ke Mapolsek Sawahan Polrestabes Surabaya untuk memperoleh bantuan penanganan hukum dan penanganan medis atas kondisi luka yang dialaminya.

Sementara itu, ayah korban LSA (54) ,engatakan jika dirinya mengetahi kejadian yang dialami sang anak itu usai ditelpon oleh polisi.

Saat itu dirinya diminta untuk segera datang ke Mapolsek Sawahan, sekitar pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan cerita dari putrinya, LSA mengungkapkan, sang anak tidak mengenal pelaku sama sekali.

Namun, pertemuan keduanya bermula saat sang anak sedang duduk di pinggir jalanan dekat Monumen Kapal Selam (Monkasel) kawasan Jalan Pemuda No 39, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya.

Saat itu, sang anak berencana mengambil uang tabungan beasiswa bulanan senilai Rp 200 ribu dari Progam Beasiswa Pemuda Tangguh milik Pemkot Surabaya.

Sang anak, meminta izin kepada pihak guru dan pengurus sekolah untuk pulang lebih awal guna mengurus pencairan beasiswa tersebut.

Setelah memperoleh izin, sang anak kemudian keluar sekolah untuk menunggu seorang teman di dekat area Monkasel tersebut.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved