Belanja Pegawai Pemprov Bengkulu Capai 35 Persen, Rp 21 Miliar untuk Gaji PPPK 2024

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Belanja pegawai di jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu mencapai Rp 1,1 triliun di tahun 2024.

Sementara untuk keseluruhan APBD Provinsi Bengkulu sekitar Rp 3 triliun.

Jumlah ini terbilang baik karena terjadi penurunan presentasi belanja pegawai, yang mana sebelumnya belanja pegawai ini menyentuh angka 40 persen. 

"Kalau total belanja pegawai keseluruhan, dari hasil evaluasi APBD itu kita di angka 35,49 persen itu sekitar Rp 1,1 triliunan," kata Kepala Bidang (Kabid) Anggaran Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi Bengkulu, Rizqi Al Fadli. 

Ia menjelaskan dari anggaran belanja pegawai itu, sekitar Rp 21 miliar untuk alokasi penggajian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang akan direkrutmen tahun ini. 

"Anggaran Rp 21 miliar, kita siapkan untuk PPPK rekrutmen baru yang akan dilaksanakan tahun ini. Anggaran itu dari DAU yang sudah diperuntukan, untuk gaji PPPK," jelas Rizqi. 

Diakuinya, pada perhitungan sebelumnya belanja pegawai mencapai 42 persen dari total keseluruhan APBD Provinsi Bengkulu 2024.

Hal tersebut disebabkan sejumlah faktor, salah satunya masih berstatus data sementara.

Kemudian untuk presentasi belanja pegawai ini setelah dievaluasi kemendagri angkanya di 35,49 persen. 

"Memang batasnya itu di 30 persen, selama 5 tahun dan kita trennya menurun terus. Dulu sempat di angka 40 persen, kini ada di 35 persen. InsyaAllah di tahun 2027 kita bisa 30 persen," ujar Rizqi. 

Sementara itu, untuk informasi mengenai rekrutmen PPPK 2024 saat ini masih menunggu hasil evaluasi dari Kemendagri dan Kemenpan RB.

Untuk usulan tahun 2024 jumlahnya lebih banyak dibanding dengan tahun 2023 lalu. 

Tahun 2023, Pemprov Bengkulu mendapatkan 748 formasi PPPK usulan disetujui KEMENPAN-RB.

Dari 748 formasi ini, didominasi oleh formasi tenaga pendidik atau guru, yakni sebanyak 631 formasi.

Sementara untuk formasi tenaga kesehatan 109 orang, dan tenaga teknis lainnya dalam hal ini penyuluh pertanian sebanyak 8 orang.