Suami di Lombok Tengah Bunuh Istri

Pengakuan Suriatman Pelaku Pembunuhan Istri di Lombok Tengah, Sempat Sapa Janda dan Ajak Mampir

Kasus pembunuhan istri di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) sempat membuat geger.

Editor: Kartika Aditia
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Kolase foto Suriatman, pelaku yang membunuh istrinya Irawati (kiri) dan foto barang bukti berupa kayu dan pakaian korban yang dikumpulkan tim penyidik (kanan) 

Iptu Hizkia menjelaskan, luka korban mayoritas terdapat di bagian kepala dengan adanya tujuh luka robek yang menyebabkan pendarahan hebat akibat dipukul berkali-kali menggunakan kayu.

Bukan hanya itu saja, tengkorak korban juga pecah akibat hantaman keras kayu hingga korban meninggal dunia di tempat.

Buat Skenario Perampokan

Sempat Beri Keterangan Palsu

Suratman sebelumnya semoat memberikan keterangan palsu usai menghabisi nyawa sang istri.

Kasatreskrim Polres Lombok Tengah AKP Hizkia Siagian mengungkapkan, pelaku sempat memberikan keterangan palsu untuk menyembunyikan perbuatannya.

"Kan dari keterangan awal itu si suaminya, yang merupakan pelaku ini menyebutkan dugaan perampokan," kata Hizkia ditemukan di Polres Lombok Tengah, Senin (29/1/2024).

Suriatman mengaku juga sempat mencari-cari istrinya.

"Jadi keterangan yang disampaikan diawal itu soal dia beli gas, mencari istrinya, kemudian menduga istrinya ke rumah orangtuanya. Jadi semua keterangan itu palsu," lanjut Hizkia

Baca juga: Fakta Baru Siswa SD di Rejang Lebong Diduga Jadi Korban Bully Oknum Guru, Versi Pelajar Lain

Setelah membunuh istrinya, pelaku membuang mayat sang istri ke sekitar embung.

Suriatman juga menghilangkan jejak pembunuhan dengan menutupi ceceran darah dari arah rumah hingga ke embung menggunakan abu kayu bakar.

"Jadi supaya ceceran darahnya tidak terlihat, pelaku ini menutupi dengan abu. Tapi setelah kita olah TKP darah itu tetap masih ada tidak bercampur dengan tanah," kata Hizkia

Adapun barang bukti yang diamankan polisi berupa pakaian korban, kayu balok yang diduga digunakan untuk memukul korban.

Berdasarkan hasil otopsi Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB ditemukan luka-luka akibat benda keras di tubuh korban.

"Dari hasil otopsi ada banyak luka di sebagian kepala, dan juga ada luka di bagian rahim, dugaannya mendapat kekerasan sebelum dilakukan pembunuhan," kata Hizkia.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved