Berita Rejang Lebong

Fakta Baru Siswa SD di Rejang Lebong Diduga Jadi Korban Bully Oknum Guru, Versi Pelajar Lain

Fakta baru dugaan bullying yang dialami siswa SD di Rejang Lebong. TribunBengkulu.com berusaha mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
M Rizki Wahyudi/TribunBengkulu.com
Suasana kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap berjalan seperti biasanya pascamencuatnya kasus dugaan bullying yang dialami siswanya. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Fakta baru dugaan bullying yang dialami siswa SD di Rejang Lebong.

Seorang pelajar perempuan yang masih di bangku SD mengalami trauma psikis karena diduga menjadi korban bully 'kekerasan verbal' oknum guru.

Setelah mencuat dan viral, TribunBengkulu.com berusaha mengumpulkan fakta-fakta di lapangan.

Tidak hanya menemui pihak sekolah atau guru yang bersangkutan, namun reporter TribunBengkulu.com juga menanyakan ke sejumlah murid di sekolah tersebut.

Hal ini untuk mencari tahu lebih dalam terkait kebenaran kasus yang tengah viral.

Hasilnya, sejumlah murid membantah guru melontarkan kata-kata tak etis. Bahkan ada yang melihat korban ini sedang bermain di lapangan sekolah.

"Saya kebetulan berada di sebelahnya kemarin pak, pas waktu hari Jumat itu, tidak ada buk guru itu bilang yang seperti itu pak, buk guru cuman bilang mana ibumu," kata seorang murid.

Ditambahkan murid lainnya, ia sama sekali tidak mendengar guru itu mengatakan "kamu kere dan miskin".

"Tidak ada pak,yang saya dengar cuman mano mamak kau, idak ado buk guru ngomong miskin," ucap murid lainnya.

Murid lainnya yang juga sepantaran dengan korban bahkan melihatnya sedang bermain saat sekolah sepi karena libur.

Kebetulan saat itu, ia yang rumahnya berada tak jauh dari sekolah berniat hendak main di lingkungan sekolah. Dari kejauhan, ia melihat korban sedang bermain dengan temannya di lapangan sekolah.

"Saya kemarin hari minggu ke sekolah pak, ada dia lagi main di luar rumah," papar murid lainnya.

Bahkan dari informasi terhimpun, sudah ada beberapa kali upaya mediasi yang dilakukan pihak sekolah kepada wali murid. Tujuannya untuk menyelesaikan masalah yang terjadi sebelum-sebelumnya.

Guru yang bersangkutan sendiri membantah kronologi yang disampaikan wali murid itu. Menurutnya, ceritanya berbeda 100 persen dari kejadian aslinya.

Ia juga bahkan tidak melempar bekas kaleng cet ke arah tempat tinggal wali murid itu.

"Berbeda sekali, bukti dan saksinya ada saya," ungkap guru yang dikaitkan dengan kasus tersebut.

Baca juga: Kronologi Versi Sekolah, Guru SD di Rejang Lebong Bantah Lakukan Bullying ke Siswa

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved