Pelajar di Lumajang Tewas

Latihan Pernapasan, Pelajar di Lumajang Tewas saat Ujian Praktik Renang

Seorang pelajar SMA di Lumajang berinisial MR, Jawa Timur tewas ketika latihan pernapasan saat ujian praktik renang.

HO TribunBengkulu.com/Pixabay
Pelajar SMA di Lumajang tewas saat ujian praktik renang, Rabu, 31 Januari 2024. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Seorang pelajar SMA di Lumajang berinisial MR, Jawa Timur tewas ketika latihan pernapasan saat ujian praktik renang.

Peristiwa tersebut terjadi Rabu, 31 Januari 2024 saat mengikuti ujian praktik renang di Pemandian Alam Selokambang Lumajang, Jawa Timur.

Menurut keterangan Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Mohammad Idtian Akbar, saat itu mereka sedang menggelar ujian praktik renang.

Dikatakan, MR yang merupakan siswa kelas 3 SMA itu dan bersama 19 teman-teman kelasnya, sebenarnya telah selesai mengikuti ujian praktik renang.

Akbar lantas membebaskan para siswa untuk tetap bermain dan berenang.

Korban, lanjut Akbar, saat itu terlihat menyendiri dan melakukan latihan pernapasan sendirian di salah satu sudut kolam renang.

Baca juga: Kronologi Bayi di Tidore Dicekik, Digigit dan Dibanting Ayah Kandungnya Sendiri Hingga Meninggal

Akbar sepertinya menganggap hal itu biasa dan tidak menduga kalau ternyata MR malah tenggelam.

Ketika MR menahan napas dan menyelam, ternyata MR tidak kunjung muncul ke permukaan.

"Ya mungkin luput dari pantauan saya, Rafli itu tiba-tiba menyendiri tidak sama temannya latihan pernapasan. Tenggelam tahan napas terus tidak kembali lama," kata Akbar di Lumajang.

Ilustrasi garis polisi.
Ilustrasi garis polisi. (Kompas.com)

Padahal, kata Akbar, MR bisa berenang dan bahkan saat ujian praktik, MR mendapatkan nilai 9.

"Kalau Rafli bisa berenang, nilainya di atas rata-rata temannya. Mungkin kalau kedalaman 160-an itu," tuturnya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Sumbersuko Aiptu Waluyo mengatakan, korban bermain tahan napas bersama dua orang temannya.

Namun, saat dua temannya muncul ke permukaan, korban belum terlihat hingga akhirnya diangkat ke permukaan.

Saat diangkat, terang Waluyo, korban memang sudah tidak sadarkan diri. Namun, masih bernapas walaupun detak nadinya lemah.

Baca juga: Kronologi Pelajar di Pacitan Tewas Diracun Kopi Sianida

"Korban berenang dan bermain dengan teman-temannya bermain tahan napas ada tiga siswa bermain tahan napas," jelasnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved