Santri di Kediri Tewas Dianiaya

Ponpes Tak Tahu Santri Asal Banyuwangi Tewas Dianiaya, Sebut Dapat Laporan Terpeleset di Kamar Mandi

Ponpes Al Hanifiyah, Fatihunada mengungkapkan pihkanya hanya mengetahui bahwa penyebab tewasnya BBM lantaran jatuh terpeleset di kamar mandi.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Korban Bintang Balqis (kiri) dan Ibunda Korban saat Ngadu ke Hotman Paris (kanan). Ponpes Tak Tahu Santri Asal Banyuwangi Tewas Dianiaya, Sebut Dapat Laporan Terpeleset di Kamar Mandi 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pondok pesantren akui tidak tahu bahwa santri asal Banyuwangi tewas dianiaya sebut terima laporan terpeleset di kamarmandi

Pihak Ponpes Al Hanafiyah pun tidak mengetahui terkait adanya penganiayaan tersebut.

Pengasuh Ponpes Al Hanifiyah, Fatihunada mengungkapkan pihkanya hanya mengetahui bahwa penyebab tewasnya BBM lantaran jatuh terpeleset di kamar mandi.

"Saya dikabari (kondisi) sudah meninggal. Dapat laporan itu karena jatuh terpeleset di kamar mandi," katanya, Senin.

Sosok yang karib disapa Gus Fatih itu juga mengatakan, setelah pihaknya mengetahui ada santri yang meninggal dunia, maka langsung dibantu pengupayaan untuk memulangkan jenazah ke Banyuwangi.

"(perihal penganiayaan) tidak tahu sama sekali. Jadi di luar prediksi saya dugaan semacam itu. Lawong dari awal bilangnya terpeleset,” pungkasnya.

Motif Penganiayaan

Motif santri asal Banyuwangi dianiaya di Ponpes Kediri hingga tewas hanya perkara salah paham

Pihak kepolisian dari Satreskrim Polres Kediri Kota pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Dikutip dari Tribun Jatim, polisi telah menetapkan empat tersangka dari kasus penganiayaan ini.

Mereka adalah kakak kelas korban berinisial MN (18) asal Sidoarjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, dan AK (17) asal Surabaya.

Baca juga: Pesan Pilu Santri Asal Banyuwangi Minta Dijemput Dengan Ibu Sebelum Tewas Dianiaya di Ponpes Kediri

"Minggu malam kami telah mengamankan 4 orang dan kita tetapkan sebagai tersangka dan kita lakukan penahanan untuk proses penyidikan lebih lanjut," ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji kepada wartawan, Senin (26/2/2024).

Bramastyo menyebut motif para tersangka menganiaya korban lantaran kesalahpahaman.

Namun, sambungnya, penyidik masih tetap melakukan penyidikan.

Lalu, terkait adanya luka sundutan rokok di tubuh BBM, Bramastyo juga mengatakan penyidik masih terus melakukan pendalaman.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved