Harga Sembako Mahal Dampak Pemilu 2024? Begini Penjelasan BPS Provinsi Bengkulu

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, M.E, menilai perhelatan Pemilu 2024 tepatnya pada 14 Februari 2024, menjadi daya ungkit akan daya beli.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
Jiafni Rismawarni/TribunBengkulu.com
Cabai merah menjadi salah satu komoditi penyumbang inflasi di Februari 2024. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Santer terdengar kenaikan harga komoditi pokok akibat dampak dari pelaksanaan Pemilu 2024.

Hal ini pun direspon oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu

Kepala BPS Provinsi Bengkulu Ir. Win Rizal, M.E, menilai adanya perhelatan Pemilu 2024 tepatnya pada 14 Februari 2024, memang menjadi daya ungkit akan daya beli.

Bukan hanya barang konsumsi, namun juga untuk daya beli jasa seperti usaha percetakan. 

"Dampaknya bukannya hanya daya beli, namun juga untuk tingkat konsumen. Nanti potretnya di triwulan II. Dampak pemilu ini jelaslah mendorong jasa," ungkap Win Rizal, Jumat (1/3/2024). 

Meskipun saat ini barang komoditi pokok mengalami kenaikan harga. Akan tetapi untuk daya beli di Provinsi Bengkulu masih stabil.

Dari pantauan Tribunbengkulu.com ada sejumlah komoditi pokok yang mengalami kenaikan harga, di antara ada beras, cabai merah, daging ayam hingga minyak goreng. 

"Ternyata harga itu kan naik, tapi tetap saja dibeli. Berarti luar biasa daya beli masyarakat kita. Walaupun harga cabai mahal tetap dibeli, yang kita takutkan dari inflasi ini orang tidak mampu beli lagi karena terlalu mahal," jelas Win Rizal.

Menurutnya, hal ini bukan perkara kelangkaan, akan tetapi memang fenomena Pemilu yang juga berbarengan dengan akan datangnya bulan suci Ramadan.

"Saya melihatnya begini, habis pemilu ke pasar yang jualan sepi, sehingga tidak ada pedagang lain. Cuma masalahnya kok terus naik, tidak turun. Ini yang perlu kita telusuri lagi. Apa memang tidak ada cabainya lagi atau karena psikologis saja, yang ada naik sedikit langsung diborong semua.  

Sementara untuk daya beli masyarakat Bengkulu di Januari-Februari 2024 ini masih bagus, terutama sisi pengeluaran rumah tangga masih stabil. Meskipun diakuinya ada inflasi month to month (m-to-m).

Pada bulan Februari 2024 Provinsi Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,79 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Februari 2024 sebesar 0,94 persen.

"Ada lonjakan inflasi di Februari ini. Kalau terus Maret April naik, nah ini perlu diwaspadai. Saya harap bisa turun di Maret ini," kata Win Rizal. 

Baca juga: Begini Kondisi Inflasi Februari 2024 di Provinsi Bengkulu, Cabai hingga Beras Jadi Pemicu

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved