Kasus Pembunuhan Wanita Asal Jaktim

Siasat Devara Caleg DPR RI Bersama Kekasih Otaki Pembunuhan Indriana Dewi, Bayar Algojo Rp 50 Juta

Devara bersama kekasihnya Didot Alfiansyah, membayar eksekutor pembunuhan M Reza Swastika dari hasil jual barang mewah korban Indriana Dewi

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Poster Devara Putri (Kiri) dan Rekonstruksi Pembunuhan Indriana Dewi di Bogor (kanan). Siasat Devara Caleg DPR RI Bersama Kekasih Otaki Pembunuhan Indriana Dewi, Bayar Algojo Rp 50 Juta 

Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, pembunuhan dilatarbelakangi cinta segitiga antara DA, DP, dan Indriana.

Diketahui bahwa DA, DP, MR, dan Indriana merupakan teman.

"Ya, kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu pelaku melakukan ini (pembunuhan)," ujar Surawan usai olah TKP di Jalan Bukit Pelangi Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jabar, Jumat (1/3/2024).

Surawan menjelaskan, DA dan DP merupakan sepasang kekasih. Namun, di saat bersamaan, ternyata DA juga tengah menjalin hubungan dengan Indriana.

Hubungan yang sudah berlangsung selama tujuh bulan itu rupanya diketahui oleh DP.

DP kesal dan berencana menghabisi Indriana pada pertengahan Februari 2024.

DP kemudian meminta DA untuk menghabisi Indriana. DA mau dan meminta MR membantunya.

"Perempuan (DP) ini lah yang meminta pelaku (MR) untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujarnya.

Dalam melancarkan aksinya, DA dan MR pura-pura mengajak korban pergi jalan-jalan dari Jakarta ke Sentul, Bogor, menggunakan mobil Avanza yang disewa, Selasa (20/2/2024).

Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, MR menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.

"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ungkapnya.

Setelah melakukan aksi keji itu, DP dan MR berangkat ke Jakarta menjemput pelaku DP sambil membawa jasad korban.

Keesokannya atau pada Rabu (21/2/2024) sekitar jam 12.30 WIB, para pelaku membawa jasad korban menuju Pangandaran melalui Tol Cipali Cirebon.

Sesampainya di Kuningan, mobil tersebut rusak dan akhirnya ditowing atau diangkut ke bengkel.

Selama di dalam mobil, mulut korban ditutup masker seolah-olah terlihat tidur.

"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkapnya.

Jasad korban berada di dalam mobil selama empat hari.

Kronologi Kejadian

Kronologi Indriana Dewi Eka Saputri tewas setelah dibunuh orang suruhan kekasihnya di kawasan Bukit Pelangi, Kabupaten Bogor pada Selasa (20/2/2024).

Leher Indriana dijerat oleh orang suruhan kekasihnya berinisial MR di mobil sewaan berjenis Avanza.

Polisi mengatakan, pembunuhan Indriana direncanakan oleh sepasang kekasih berinisial DA dan DP yang mana DA juga merupakan kekasih korban.

Sedangkan MR merupakan eksekutor yang diminta membunuh Indriana.

Diketahui bahwa DA, DP, MR, dan Indriana merupakan teman.

Singkat cerita pada hari kejadian, DA dan MR pura-pura mengajak Indriana untuk mengopi menggunakan mobil sewaan.

Ketika tiba di kawasan Bukit Pelangi Sentul, MR menjerat leher korban dengan ikat pinggang selama 15 menit sampai korban tewas.

"Mereka semua melakukan ini secara terencana, kemudian mencari tempat yang aman untuk melakukan pembunuhan terhadap korban," ujar Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jabar Kombes Pol Surawan.

Setelah melakukan aksi keji tersebut, jasad korban dibiarkan berada di dalam mobil, DA dan MR pun langsung berangkat ke Jakarta menjemput DP.

DA, MR, dan DP tidur bersama jasad korban sejak Selasa sampai Jumat.

Jasad korban dibawa berkeliling kota dari Bogor, Jakarta, Pangandaran, hingga berakhir di Kota Banjar.

"Selama di mobil, korban itu didudukkan di jok belakang, ditutup dengan masker yang seolah-olah dia tidur. Di tengah jalan, korban kemudian ditidurkan di jok belakang karena bisa dibuat tempat tidur," ungkapnya.
Di jurang tepatnya di belakang Tugu Gajah Kota Banjar, para pelaku akhirnya membuang jasad korban lalu ditutupi selimut.

Harta korban Dijual

Sebelum membuang jasad Indriana Dewi di Banjar, mereka merampas barang mewah milik korban.

"Jam tangan, tas juga mereka ambil," katanya.

Kata Kombes Surawan, jam tangan korban merek Rolex.

Sedangkan tasnya adalah Louis Vuitton (LV).

"Barang berharga yang hilang jam tangan Rolex kemudian tas merek LV," katanya.

Dua barang mewah yang biasanya dibandrol ratusan juta justru dijual tersangka hanya Rp 54 juta.

Walau mengenakan barang mewah, namun menurut Surawan korban bukan berasal dari keluarga yang mentereng.

Indriana Dewi menurut Kombes Surawan bekerja sebagai broker bersama tersangka.

"DA dan korban satu kerjaan. Korban itu kerja broker," katanya.

Atas perbuatannya 3 tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP, 338 KUHP dan 365 KUHP.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved