Polemik di SDN 01 Kota Bengkulu

Kronologi Guru Agama di SDN 1 Kota Bengkulu Dikembalikan ke Kemenag, Picu Protes Wali Murid

(Dikbub) Kota Bengkulu mengembalikan seorang guru agama di SDN 1 Kota Bengkulu, Erzon Mahyudi ke Kemenag Kota Bengkulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Penjelasan Kadis Dikbub terkait polemik guru agama di SDN 1 Kota Bengkulu, yang dikembalikan ke kemenag, Selasa (5/3/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbub) Kota Bengkulu mengembalikan seorang guru agama di SDN 1 Kota Bengkulu, Erzon Mahyudi ke Kemenag Kota Bengkulu.

Keputusan dikbud ini sendiri sempat mendapatkan penolakan dan diwarnai aksi demo oleh wali murid.

Kadis Dikbud Kota Bengkulu A Gunawan bersama Kadis Kominfo Kota Bengkulu, Gita Gama dan Plt Inspektorat Kota Bengkulu, Ifsyanusi memberikan penjelasan terkait hal ini, Senin (5/3/2024).

Dijelaskan Gunawan, guru agama Erzon Mahyudi merupakan seorang guru yang cakap dan dinilai baik dalam hal mengajar anak didik di SDN 1 Kota Bengkulu.

Hanya saja, Erzon dinilai selalu bersikap kritis dan arogan kepada atasannya, Kepala Sekolah SDN 1 Kota Bengkulu.

Hasil pemantauan Dikbud, Erzon sudah menunjukkan sikap arogansi ini ke tiga kepala sekolah yang menjabat, hingga kepala sekolah yang saat ini, Ovrina Resti Arisandi.

Bentuk arogansi ini antara lain selalu menentang kebijakan yang dilakukan oleh sekolah, seperti sedekah 2 ribu yang merupakan program Pemkot Bengkulu. Erzon juga meminta kepala sekolah untuk selalu berkoordinasi dengan dirinya sebelum mengambil kebijakan.

Sikap Erzon ini menimbulkan polemik di internal SDN 1 Kota Bengkulu, sehingga kemudian tim Dikbud turun melakukan pembinaan.

"Dan dalam notulen, ada poin yang menyebutkan apabila hal ini terjadi lagi, maka yang bersangkutan bersedia dipulangkan ke instansi induknya, kemenag," jelas Gunawan kepada TribunBengkulu.com.

Namun, pada Senin, 30 Januari 2024 lalu, Erzon kembali mengambil kebijakan sendiri untuk memulangkan anak-anak didik, dengan alasan ada rapat guru.

Kebijakan memulangkan anak didik ini dilakukan Erzon bersama guru lain tanpa diketahui atau ada persetujuan dari kepala sekolah.

"Ini fatal yang terjadi. Maka kami terus melakukan pembinaan," ujar Gunawan.

Setelah pembinaan ini, Dikbud Kota Bengkulu kemudian mengambil kebijakan untuk mengembalikan Erzon Mahyudi ke kemenag, dengan alasan sikap-sikap arogansi terus terjadi.

"Ini adalah jalan yang terbaik yang kami ambil. Bukan demi kepentingan pribadi, tapi demi kepentingan anak didik dan guru-guru di SDN 1 Kota Bengkulu," ungkap Gunawan.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved