Tragedi Kepala Bayi Tertinggal di Rahim
Penyebab Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim Sang Ibu saat Melahirkan, Ini Kata Kadinkes Bangkalan
Penyebab Kepala Bayi Tertinggal Dalam Rahim saat Melahirkan, Ini Kata Kadinkes Bangkalan
TRIBUNBENGKULU.COM - Terungkap penyebab kepala Bayi tertinggal Dalam rahim saat melahirkan, Ini Kata Kadinkes Bangkalan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bangkalan, Nur Chotibah mengungkapkan, pihaknya telah melakukan audit pada Jumat (8/3/2024).
Audit tersebut dihadiri dokter spesialis kandungan (Sp.OG) RSUD Syamrabu Bangkalan dan RS Glamour Surabaya, Kepala Puskesmas Kedungdung, bidan, hingga Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
"Hasil audit tim yakni IUFD (Intrauterine Fetal Death) atau bayi meninggal dalam kandungan kurang lebih 2 minggu," ungkap Nur kepada TribunMadura, Senin (11/3/2024) malam.
"Umur kehamilan 45 minggu, lewat sekitar 4-5 minggu dari HPL (Hari Perkiraan Lahir)," tambahnya.
Nur Chotibah menjelaskan, pasien bersangkutan datang ke Puskesmas Kedungdung, pada Selasa (5/3/2024) dan menyarankan agar dirujuk ke rumah sakit karena sudah pembukaan 4.
Nur mengatakan, rekam jejak komunikasi antara pihak puskesmas dengan RSUD Syamrabu masih disimpan.
Dengan berjalannya waktu, lanjutnya, dari pembukaan 4 langsung ke pembukaan 6 dan langsung pembukaan lengkap.
Hal itu disebut Nur tergolong cepat, dari pembukaan 4 ke pembukaan lengkap bahkan hingga muncul bagian terendah yang sudah nampak di jalan lahir.
"Maka ditolonglah karena sudah di jalan lahir. Di satu sisi kami sudah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit," tuturnya.
"Posisi bokong duluan, di samping itu tensi ibunya 180/100 disebut dengan istilah medis Pb atau keracunan kehamilan," lanjutnya.
Nur mengatakan, berat badan bayi kala itu seberat 1 kilogram karena memang bayi tidak mengalami perkembangan secara normal.
Hal itu akibat ibu menderita Pb dan pihak dokter sudah menyatakan bahwa bayi itu IUFD selama dua minggu dalam kandungan.
"Kondisi bayi saat di luar, kulit sudah mengelupas semua karena sudah meninggal dunia dalam kandungan," beber Nur.
"Memang ada dorongan sesuai teknis SoP, ibu ngeden secara pelan, kepala tertinggal itu karena IUFD, tidak ada pengaruh lain," tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-Ibu-Korban-kiri-dan-Ilustrasi-Bayi-Kanan-ssg.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.