Berita Bengkulu Tengah

Kondisi Rumah Korban Banjir Bandang 2019 di Bengkulu Tengah, Pasrah Meski Tak Nyenyak Tidur

5 tahun berlalu, rumah Tarzan yang berada di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah tak kunjung diperbaiki.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
Kondisi rumah Tarzan (60) yang rusak akibat diterjang banjir bandang tahun 2019 di Bengkulu Tengah, hingga kini tak kunjung diperbaiki. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Mengenakan pakaian sederhana, Tarzan (60) dengan tatapan nanar melihat kondisi rumahnya yang tersisa setengah bagian saja usai diterjang banjir bandang pada April 2019 lalu. 

5 tahun berlalu, rumah Tarzan yang berada di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah tak kunjung diperbaiki. 

Tarzan dan sang istri memilih untuk bertahan hidup di rumah yang merupakan harta satu-satunya itu dengan kondisi yang serba terbatas. 

Tatapan Tarzan menyiratkan kenangan kelam saat banjir 2019 lalu menghanyutkan hampir seluruh rumahnya saat ditemui TribunBengkulu.com, Rabu (15/5/2024). 

"Saya masih sayang sama rumah ini, lagian mau pindah juga kemana mas, untuk makan saja pas pasan," ujar Tarzan. 

Rumah itu dibangun oleh Tarzan setelah mengumpulkan uang selama 7 tahun lebih dari hasil kerja sebagai kuli bangunan. 

"Dulu sebelum banjir, saya sudah mengumpulkan semua bahan-bahan untuk menyelesaikan rumah, keramik, besi semen, semua sudah ada, tapi hanyut dibawa banjir," kata Tarzan. 

Pekerjaan sebagai kuli bangunan hanya mencukupi biaya hidup Tarzan bersama sang istri. 

"Ya namanya juga kuli bangunan mas, kadang kalau ada kerjaan ya ada uangnya, kalau seperti sekarang lagi tidak ada, ya kosong aja mas," katanya. 

Tampak di depan rumah Tarzan yang hanya seluas 1x2 meter itu ditanami sejumlah tanaman seperti sayur-sayuran hingga bumbu dapur. 

Dari lahan yang tadinya mencapai 16 meter, kini hanya tersisa tak lebih dari 4 meter saja, sisanya mengalami erosi. 

"Setiap hujan lebat malam hari, saya tidak pernah nyenyak tidur, karena kami takut kejadian tahun 2019 lalu itu terjadi kembali," ungkapnya. 

Meski dengan keterbatasan yang ada, Tarzan dan sang istri tetap membuat rumah yang hanya tinggal ruang tamu itu menjadi nyaman. 

Ruang tamu disulap menjadi dua ruangan, lalu untuk memasak, mandi dan buang air harus dilakukan di luar rumah. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved