5 Tokoh Ambil Formulir Calon Walikota Bengkulu di PPP, Ada Politisi Demokrat hingga Golkar

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Lima tokoh telah mengambil dan mengembalikan formulir calon walikota untuk Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2024 di DPC PPP Kota Bengkulu.

Ketua DPC PPP Kota Bengkulu, Dedy Exwan mengatakan lima tokoh ini antara lain Suhartono, Ketua DPC Demokrat Kota Bengkulu.

Kemudian, ada politisi Golkar, yakni M Saleh. Tiga nama lain adalah Jaya Marta, Elvi Hamidi, dan Heri Ifzan.

"Mereka sudah mengambil, dan sudah mengembalikan juga formulir di PPP Kota Bengkulu," kata Dedy kepada TribunBengkulu.com, Rabu (22/5/2024).

Penjaringan di PPP sendiri sudah ditutup pada 15 Mei 2024 lalu. Tahapan selanjutnya, PPP akan menyurati masing-masing pendaftar untuk menjalani fit and proper test.

Dalam fit and proper test ini, akan didalami visi misi masing-masing pendaftar, termasuk soal program kerja kedepan.

"Nanti tim akan rapat lagi, dan suratnya segera kita kirimkan ke masing-masing pendaftar," ujar Dedy Exwan.

Sejauh ini, PPP masih belum memutuskan arah dukungan serta koalisi untuk Pilwakot Bengkulu 2024.

DPP, kata Dedy Exwan, juga belum memberikan arahan untuk membangun koalisi di daerah.

"Nantinya tentu tergantung dinamika politik di daerah. Karena politik ini dinamis, kita lihat perkembangannya," ungkap Dedy Exwan.

Baca juga: 8 Ketua Partai Merapat Lakukan Konsolidasi, Koalisi Besar di Pilwakot Bengkulu 2024

8 Ketua Parpol Konsolidasi

8 ketua partai di Kota Bengkulu melakukan pertemuan pada Minggu (19/5/2024) sore lalu.

Hadir dalam pertemuan ini Ketua DPC Demokrat Kota Bengkulu Suhartono, Ketua DPD PKS Kota Bengkulu Widodo, dan Ketua DPD Perindo Kota Bengkulu Edi Haryanto.

Hadir juga Ketua DPC Hanura Kota Bengkulu Sudisman, Ketua DPC PPP Kota Bengkulu Dedi Exwan, Ketua DPC PDIP Kota Bengkulu Mirza, dan Ketua Tim Pejaringan DPD PKB, Merwan.

"Ada 1 lagi, NasDem. Namun, ketua NasDem berhalangan hadir," kata Ketua DPC Demokrat Kota Bengkulu, Suhartono kepada TribunBengkulu.com, Selasa (21/5/2024).

Isi pembicaraan sendiri disebutkan Suhartono memang membahas pencalonan di Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2024.

Meski saat ini setiap partai memiliki jagoan sendiri, atau memiliki kandidat nama besar seperti M Soleh dan Benny Suharto, namun 8 partai ini sepakat untuk menjadi partai pengusung di pilwakot nanti, tidak hanya jadi partai pendukung.

Suhartono mengatakan dirinya menginisisi pertemuan dan wacana koalisi besar ini, dengan 8 partai di luar partai pemenang, PAN. Dalam waktu dekat, juga akan dilakukan pertemuan lanjutan membahas wacana koalisi besar ini.

Namun, karena proses masih berjalan, dirinya akan menghormati keputusan setiap partai nanti, karena masing-masing memiliki mekanisme dan pertimbangan sendiri.

"Yang penting, niatnya baik, untuk bersama-sama memajukan Kota Bengkulu," ungkap Suhartono.

Penjaringan PAN

17 nama calon walikota-wakil walikota Bengkulu untuk Pilkada 2024 tengah digodok di DPW dan DPP PAN.

Ketua Tim Ad Hoc Seleksi Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota DPD PAN Kota Bengkulu Riswan mengatakan, saat ini penjaringan calon walikota dan calon walikota di PAN tengah memasuki masa krusial.

Usai fit and proper test 17 nama pendaftar beberapa waktu lalu, tim ad hoc sudah menyerahkan nama-nama ini ke DPD PAN Kota Bengkulu, yang kemudian diteruskan ke DPW dan DPP PAN.

"Kami tim penjaringan menyerahkan nama-nama itu, dengan beberapa masukan hasil dari fit and proper test," kata Riswan kepada TribunBengkulu.com, Senin (20/5/2024).

Saat ini, 17 nama pendaftar ini, baik yang berasal dari kader internal PAN ataupun dari luar kader sedang digodok oleh DPW bersama DPP PAN.

Nantinya, hasil penggodokan oleh DPW dan DPP ini akan menghasilkan calon walikota dan calon wakil walikota yang akan diusung oleh PAN pada Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bengkulu 2024 nanti.

"Ini proses krusialnya, sedang digodok oleh Ketua DPW dan tim bersama DPP," ujar Riswan.

Untuk koalisi sendiri, Riswan mengatakan PAN sedang fokus menyeleksi siapa yang bakal jadi calon walikota.

Nantinya, jika wakil walikota berasal dari luar partai sehingga membutuhkan koalisi, PAN disebutkan sudah menjalin komunikasi tersebut dengan beberapa partai.

"Meskipun belum bisa saya sebutkan partai apa saja nanti kemungkinan koalisi, namun komunikasinya sudah dilakukan," ungkap Riswan.