Murid SD Dianiaya Penjaga Sekolah

Kepsek Sebut Oknum Penjaga Sekolah Aniaya Siswa SD di Bengkulu Selatan Sudah Tak Tempati Rumdin

Kepsek Sebut Oknum Penjaga Sekolah Aniaya Siswa SD di Bengkulu Selatan Menghilang-Tak Tempati Rumdin

HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Korban Farel (Kiri) dan Gedung SD 31 Bengkulu Selatan (Kanan). Kepsek Sebut Oknum Penjaga Sekolah Aniaya Siswa SD di Bengkulu Selatan Menghilang-Tak Tempati Rumdin 

Oknum penjaga SDN berinisial De dilaporkan menganiaya salah seorang murid SD yang bernama, Farel (9) warga Desa Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu.

Pasca kejadian penganiayaan tersebut, Farel harus dilarikan ke salah satu rumah sakit di salah satu Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Farel mengalami sesak nafas semenjak peristiwa penganiayaan tersebut. Korban juga dikabarkan mengalami trauma yang sangat mendalam.

Kronologi kejadian, peristiwa penganiayaan tersebut bermula pada, Selasa 30 April 2024.

Pada saat itu di waktu jam pelajaran sekolah, korban Farel dan teman-temannya sedang bermain bola di halaman lingkungan sekolah tersebut.

Kemudian, pada saat itu bola mengenai salah satu kaca rumah penjaga sekolah dan kaca itu pecah.

Tak Terima hal itu, sang penjaga sekolah langsung melakukan penganiayaan terhadap korban.

Kades Padang Jawi Kecamatan Bunga Mas Sakuan membenarkan, memang ada salah satu anak warganya yang dianiaya oleh penjaga sekolah.

"Iya benar, kejadian pemukulan itu memang ada. Korban bernama Farel (9) anaknya salah satu warga kami yakni, Ahyan yang masih duduk dikelas 4 SD," ungkap kades.

Hanya saja, kades mengaku jika sampai saat ini dirinya tidak mengetahui secara persis bagaimana kronologi kejadian tersebut. Yang jelas, usai kejadian, korban harus dilarikan ke RS.

Pada awalnya, korban hanya dilarikan ke RSUD Hasanuddin Damrah (RSHD) Manna. Namun, pada saat itu korban dirujuk untuk diobati ke RS di Kota Bengkulu.

Selanjutnya setelah sempat dibawa ke Kota Bengkulu, ternyata korban masih juga mengeluhkan sesak nafas. Korban akhirnya dibawa pulang ke rumah.

Namun, karena melihat kondisi korban yang kian memperihatinkan, akhirnya pihak keluarga kembali membawa korban ke RSHD Manna.

Pihak RSHD Manna langsung merujuk agar korban dibawa ke RS Palembang.

"Sampai hari ini korban masih dirawat di salah satu rumah sakit di Palembang. Korban itu alami sesak nafas dan trauma," cerita kades.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved