Mengenal Petasol, BBM dari Sampah Plastik Sejenis Bio Solar, Sudah Diproduksi di Bengkulu
Mengenal Petasol, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbuat dari sampah plastik yang kini sudah diproduksi di Bengkulu.
Penulis: Yunike Karolina | Editor: Yunike Karolina
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Mengenal Petasol, Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terbuat dari sampah plastik yang kini sudah diproduksi di Bengkulu.
Petasol merupakan BBM metode limbah plastik dengan fast pyrolisis teknologi plasma yang aman dan ramah lingkungan yang dibuktikan dengan hasil penelitian Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).
Di Bengkulu, pengelolaan sampah plastik menjadi BBM sejenis Bio Solar setara Pertadex diinisiasi oleh Bank Sampah Pejuang Lingkungan, di bawah binaan Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bak Sampah Nusantara (Perbanusa) Provinsi Bengkulu.
Perbanusa merupakan organisasi dengan visi menyelamatkan lingkungan dari perspektif sampah sudah hadir di Bengkulu sejak 2,5 tahun lalu.
Anggotanya pun dengan latar belakang yang beragam namun memiliki tujuan sama. Untuk bergerak bersama selamatkan bumi dari perspektif sampah.
Produk-produk yang dihasilkan dari pengelolaan sampah pun bermacam-macam. Mulai dari Petasol, ekobrick hingga kompos.
Beralamat di Jalan Keramat Teluk RT 09 RW 06 Kelurahan Betungan Kecamatan Selebar Kota Bengkulu, Bank Sampah Pejuang Lingkungan, dapat mengolah 50 kilogram sampah plastik untuk dijadikan Petasol sebanyak 49 liter.
Menggunakan teknologi Faspol 5.0, yang merupakan inovasi mesin fast pyrolosis yang mampu mengolah sampah plastik menjadi energi baru berupa bahan bakar Petasol.
"Konsep kita mengolah sampah organik dan anorganik yang ada di rumah. Untuk yang organik itu sampah basah kita kompos bisa untuk pertanian," kata Sekretaris DPD I Perbanusa Provinsi Bengkulu Reni Rofika.
"Sedangkan yang anorganik, khususnya sampah-sampah yang tidak dilirik dunia industrial. Misalnya asoy, packaging kosmetik itu kita olah menggunakan teknologi fast pyrolysis untuk diolah jadi BBM," sambung Reni.
Guru MAN 2 Kota Bengkulu ini juga sudah menggunakan Petasol untuk BBM mobil pribadinya sebagai pengganti solar sejak Februari 2024 dan kendaraannya masih dalam kondisi baik-baik saja.
"Aman pastinya karena sudah lolos uji. Dan Petasol ini bukan hanya bisa digunakan untuk kendaraan mobil, tapi bisa juga untuk alat mesin pertanian, kapal nelayan yang berbahan solar. Juga untuk memasak pengganti minyak tanah," beber Reni kepada TribunBengkulu.com.
Meski bukan untuk komersil, namun bagi yang tertarik atau ingin mencoba menggunakan Petasol dapat menghubungi atau mendatangi langsung Bank Sampah Pejuang Lingkungan.
Harganya pun lebih terjangkau, yakni Rp 10 ribu per liter.
"Misi kita yang utama menyelamatkan lingkungan. Sehingga untuk produk-produk yang organisasi kita olah dari sampah baik kompos, petasol atau ekobrick belum dipasarkan secara komersil," jelas Reni didampingi rekannya Sekretaris DPD II Perbanusa Kota Bengkulu Widia Kurniati.
| Detik-detik Petani Asal Lubuklinggau Diringkus Polisi di Rejang Lebong Simpan Senpi Rakitan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pelantikan 1.106 PPPK Pemkab Rejang Lebong Diduga Bermasalah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Imigrasi Bengkulu Hadirkan Layanan Jemput Bola Pembuatan Paspor 'TAPAK PADERI' di MPP Rejang Lebong | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Nasib 2 Debt Collector di Bengkulu Dibacok Penjual Ayam saat Tarik Paksa Mobil di Jalan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Warga 4 Desa di Talo Kecil Seluma Resah, Anjing Diduga Rabies Berkeliaran | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Petasol-Perbanusa.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.