Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung

Skenario Maut 2 Remaja Putri Bunuh Ayah Kandung di Jaktim, Tusuk Ayahnya 2 Kali-Gondol Harta Korban

Setelahnya, kakak PA atau KS menusuk S menggunakan pisau dapur sebanyak dua kali hingga sang ayah tak bernyawa.

Editor: Hendrik Budiman
KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI
Tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan pedagang perabot berinisial S di Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/6/2024). 

KS (17) remaja putri bunuh ayah kandung di Jakarta Timur, berambut pirang saat digiring polisi.

Dari foto yang diterima, pelaku yang menggunakan baju hitam itu terlihat tengah di bawa ke gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk dengan ditemani seorang polisi wanita (polwan).

Menurut penuturan warga, KS telah putus sekolah sejak SMP (sekolah Menengah Pertama).

Selama ini, KS tinggal bersama ayah Syahfrin dan adiknya perempuannya P (16) yang juga sama-sama sudah putus sekolah.

Pelaku KS sehari-harinya diketahui warga jadi anak Punk dan mengamen di kawasan Depok.

Kini, pelaku yang merupakan seorang wanita ini masih dilakukan pemeriksaan secara intensif.

Dari hasil penyelidikan sementara, adapun motif sementara diduga pelaku sakit hati karena dimarahi oleh korban setelah ketahuan mencuri uang.

Sempat Dituduh Curi ATM dan Tabungan

S, pedagang perabot yang dibunuh di Duren Sawit, Jakarta Timur, sempat menuduh anaknya, KS (17), mencuri kartu ATM dan buku tabungan milik mendiang.

Seorang warga bernama Roso (52) mengatakan, tuduhan tersebut yang menjadi alasan KS menghabisi nyawa S di dalam tokonya, Jalan Masjid Baitul Lathif, RT 01/RW 03, Pondok Bambu, Duren Sawit.

“Katanya dituduh sama bapak S itu, ambil uang. Bapak itu kehilangan kartu ATM sama buku tabungan,” ujar Roso saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (24/6/2024).

Kendati demikian, Roso tidak mengetahui berapa uang S yang dicuri KS. Mayat S ditemukan di dalam tokonya pada Sabtu (22/6/2024) sekitar pukul 00.30 WIB.

Mulanya, salah satu karyawan S datang ke toko untuk mengambil barang.

Namun, dia bingung saat melihat toko perabot S tutup.

“Itu toko sudah tiga hari tutup. Kan ada anak buahnya nih, Imam, dia menyambi jualan tisu. Nah, barangnya dia ini di dalam (toko). 'Kok digembok?',” kata Roso.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved