Banjir di Kota Bengkulu

Cerita Warga, Banjir di Sukamerindu Kota Bengkulu Sudah Terjadi Sejak Tahun 1950

Salah satu warga RT 9 Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu, Jusniani mengatakan banjir di kawasan ini sudah terjadi sejak dulu.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
Jusniani, warga Kelurahan Sukamerindu yang sudah tinggal di kawasan ini sejak lahir tahun 1945. Dia mengatakan banjir sudah terjadi sejak dulu atau sekitar tahun 1950an. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Salah satu warga RT 9 Kelurahan Sukamerindu, Kota Bengkulu, Jusniani mengatakan banjir di kawasan ini sudah terjadi sejak dulu.

Jusniani mengaku lahir di tahun 1945, dan tetap tinggal di kawasan ini sejak kecil tanpa pernah pindah sekalipun. Jikapun pindah, hanya pindah rumah, yang jaraknya pun berdekatan.

Selama hampir 80 tahun ini, Jusniani mengatakan banjir selalu terjadi setiap tahun. Bahkan, seingatnya, sejak dirinya kecil, atau tahun 1950-an, banjir juga sudah terjadi di kawasan ini.

Banjir terparah yang pernah dirasakannya adalah banjir di tahun 2018 lalu. Saat itu, banjir hampir menyentuh loteng rumah, yang sudah ditinggikan.

Sementara, di rumah tetangga, banjir bahkan menenggelamkan seluruh bagian rumah, dan hanya menyisakan atap.

"Kalau saya ingat-ingat, itu banjir yang paling parah," kata Jusniani kepada TribunBengkulu.com, Selasa (9/7/2024).

Meski selalu dilanda banjir setiap tahun, Jusniani mengaku tidak memiliki niatan untuk pindah.

Menurut dia, sejak nenek moyang, dirinya dan orang Lembak sudah mendiami kawasan ini. Dirinya juga sudah terbiasa dengan banjir, danĀ 

"Kalau banjir besar, saya mengungsi dulu. Banjir surut, saya kembali ke rumah," kata dia.

Meski demikian, Jusniani berharap agar pemerintah tetap memikirkan bagaimana cara agar kawasan ini tak lagi banjir. Apalagi, banjir besar baru terjadi jika ada kiriman dari kawasan gunung.

"Kalau cuma hujan di kota, tidak banjir. Kecuali hujan juga ada di gunung," ungkap Jusniani.

Akibat banjir, kondisi tanah dan rumah Jusnaini juga mengalami perubahan. Dulu, saat rumahnya ditinggikan, ada 5 anak tangga dari tanah.

Karena banjir dan lumpur, kini anak tangga rumahnya tinggal 1. Sisanya, sudah tenggelam di dalam tanah.

Baca juga: Kondisi Terkini di Kelurahan Sukamerindu Kota Bengkulu Usai Banjir, Warga Siap-siap Banjir Lagi

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved