Program Jebol Ya Mas di Bengkulu

Aktivis Perempuan Kritisi Akronim Nama Program Jebol Ya Mas di Kota Bengkulu

Aktivis perempuan mengkritisi akronim nama program Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu 'Jebol Ya Mas'.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Yunike Karolina
HO/Facebook Yayasan Pupa
Direktur Yayasan PUPA Bengkulu Susi Handayani. Aktivis perempuan ini mengkritisi akronim nama program Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu 'Jebol Ya Mas'. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Aktivis perempuan mengkritisi akronim nama program Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu 'Jebol Ya Mas'.

Nama program ini dinilai mengandung unsur sensualitas dan tidak menunjukan tujuan program tersebut. 

Ha itu diungkapkan Direktur Yayasan Pusat Pendidikan Untuk Perempuan dan Anak (PUPA) Bengkulu, Susi Handayani.

Susi menyayangkan pemilihan akronim tersebut. Padahal makna dan tujuan program yang dimaksud adalah hal baik, dengan jemput bola dan langsung turun ke masyarakat.

Akan tetapi kurang pas dengan penamaan program bila menggunakan diksi Jebol Ya Mas. 

"Pertama kurang kreatif, untuk membuat satu akronim yang bisa menggambarkan program atau produk yang mereka publikasikan," ungkap Susi, Rabu (10/7/2024).

Dia menilai jika pemilihan judul program tersebut, tidak melakukan konsultasi dengan ahli bahasa.

Seharusnya pihak terkait bisa berkonsultasi apabila hendak membuat akronim program, yang tujuannya memudahkan orang mengingat program tersebut. 

"Tapi harus juga memperhatikan soal etika bahasa, kalau misalnya jebol Ya Mas itu kan mengandung sensualitas. Kalau dijadikan aplikasi, maka judul itu tidak menunjukkan aplikasinya jadi tidak linier," beber Susi

Menurut Susi, pemerintah harus lebih kreatif dalam membuat judul program yang dikemas untuk disosialisasikan ke masyarakat.

"Kedua, dalam membuat akronim pengemasan itu ya harus berkonsultasi ke ahli bahasa, juga memperhatikan etika di mana program itu dibuat," sesal Susi.

Respon Warga

Nama program Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu yang diberi nama 'Jebol Ya Mas' jadi sorotan karena dinilai bias makna.

Kurang sensitivitas terhadap makna ganda atau konotasi negatif.

Jebol Ya Mas merupakan singkatan dari Jemput Bola Pelayanan Masyarakat, di mana tim dokter dan perawat mendatangi rumah warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Saat ditanyakan apakah program ini benar-benar berjalan, warga di Jalan Soekarno - Hatta 8, Kelurahan Anggut Atas, membenarkan program ini berjalan.

Salah satu warga, Widodo mengatakan beberapa petugas puskesmas memang diketahui ada ke rumah warga, melakukan pemeriksaan kepada warga yang sakit.

"Kemarin-kemarin, ada juga khitan gratis dari puskesmas. Ada petugas yang datang," kata Widodo kepada TribunBengkulu.com, Rabu (10/7/2024).

Mengenai nama program Jebol Ya Mas, Widodo mengaku awalnya merasa nama ini nama yang unik.

Namun, setelah beberapa waktu, nama program ini terkesan biasa, dan tidak memikirkan hal-hal aneh.

"Kalau sekarang, rasanya sudah biasa. Tidak ada yang negatif," ujar Widodo.

Tanggapan Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Armailis mengatakan Jebol Ya Mas ini merupakan program dirinya, yang telah dijalankan sejak tahun 2022 lalu. Nama 'Jebol Ya Mas' ini merupakan singkatan dari Jemput Bola Pelayanan Masyarakat. 

Saat itu, Armailis mengatakan dirinya baru masuk sebagai Kepala Puskesmas Anggut Atas, dan diminta membuat suatu inovasi dalam pelayanan masyarakat.

Dengan latar belakang bidan, Armailis menyebutkan sudah memahami bahwa banyak warga yang tidak bisa datang ke puskesmas saat sakit, dengan berbagai alasan.

"Termasuk, karena puskesmas kita berada di wilayah padat penduduk, dan banyak warga menengah ke bawah. Makanya, saya buat program Jemput Bola Pelayanan Masyarakat, yang kemudian disingkat Jebol Mas ini," kata Armailis TribunBengkulu.com, Rabu (10/7/2024).

Dengan program ini, kata Armailis, pihak Puskesmas, yang terdiri dari tim 4 orang termasuk dokter, 2 perawat, dan sopir, mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan pelayanan kesehatan.

Warga cukup melapor ke Puskesmas, bahwa ada anggota keluarga atau tetangga yang sakit dan tidak bisa datang untuk berobat.

"Nanti, tim ini akan datang, memeriksa dan mengobati masyarakat di rumah. Jika perlu tindakan lanjutan, langsung diantarkan ke RS, jadi tidak perlu ke puskesmas lagi," jelas Armailis.

Dalam pelayanan ini, kata Armailis, juga gratis, alias tidak dipungut biaya.

Baca juga: Respon Pj Sekda Kota Bengkulu soal Nama Program Jebol Ya Mas di Puskesmas Anggut Atas

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved