Program Jebol Ya Mas di Bengkulu
Nama Program Jebol Ya Mas di Bengkulu Jadi Sorotan, Kepala Puskesmas: Tergantung Cara Memandang
Kepala Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Armailis mengatakan Jebol Ya Mas ini merupakan program dirinya, yang telah dijalankan sejak tahun 2022.
Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra
TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Nama program dari Puskesmas Anggut Atas, Kota Bengkulu kini jadi sorotan dan viral di media sosial.
Program ini bernama Jebol Ya Mas, dan disorot karena maknanya dinilai bias. Kurang sensitivitas terhadap makna ganda atau konotasi negatif.
Kepala Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Armailis mengatakan Jebol Ya Mas ini merupakan program dirinya, yang telah dijalankan sejak tahun 2022 lalu. Nama 'Jebol Ya Mas' ini merupakan singkatan dari Jemput Bola Pelayanan Masyarakat.
Saat itu, Armailis mengatakan dirinya baru masuk sebagai Kepala Puskesmas Anggut Atas, dan diminta membuat suatu inovasi dalam pelayanan masyarakat.
Dengan latar belakang bidan, Armailis menyebutkan sudah memahami bahwa banyak warga yang tidak bisa datang ke puskesmas saat sakit, dengan berbagai alasan.
"Termasuk, karena puskesmas kita berada di wilayah padat penduduk, dan banyak warga menengah ke bawah. Makanya, saya buat program Jemput Bola Pelayanan Masyarakat, yang kemudian disingkat Jebol Ya Mas ini," kata Armailis TribunBengkulu.com, Rabu (10/7/2024).
Dengan program ini, kata Armailis, pihak Puskesmas, yang terdiri dari tim 4 orang termasuk dokter, 2 perawat, dan sopir, mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Warga cukup melapor ke Puskesmas, bahwa ada anggota keluarga atau tetangga yang sakit dan tidak bisa datang untuk berobat.
"Nanti, tim ini akan datang, memeriksa dan mengobati masyarakat di rumah. Jika perlu tindakan lanjutan, langsung diantarkan ke RS, jadi tidak perlu ke puskesmas lagi," jelas Armailis.
Dalam pelayanan ini, kata Armailis, juga gratis, alias tidak dipungut biaya.
Mengenai nama yang kini viral, Armailis mengatakan dirinya dan puskesmas sama sekali tidak bermaksud negatif. Dari masyarakat, sejauh ini juga mendapatkan sambutan baik dan tidak ada penolakan.
Begitu juga saat program ini dipresentasikan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu sebelum dilaksanakan, juga tidak mendapatkan catatan apa-apa dari pemkot.
"Nama ini saya kira masih normal, tergantung cara memandangnya. Jadi, program ini akan tetap kami lanjutkan, namanya tidak perlu diubah," ungkap Armailis.
Baca juga: Kronologi 11 Mahasiswa UINFAS Bengkulu Kabur dari Lokasi KKN di Air Latak Seluma
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kepala-Puskesmas-Anggut-Atas-Kota-Bengkulu-Armailis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.