3 PPS PAW di Mukomuko Dilantik, KPU: Ada yang Jadi Perangkat Desa Hingga Sibuk Kuliah

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Panji Destama

TRIBUNBENGKULU.COM, MUKOMUKO - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mukomuko melantik pengganti antar waktu (PAW) 3 orang anggota panitia pemungutan suara (PPS).

Pelantikan dilakukan lantaran 3 orang PPS sebelumnya mengundurkan diri, lantaran menjadi perangkat desa hingga sibuk kuliah.

Ketua KPU Mukomuko, Marjono mengatakan tiga orang PPS ini bertugas di Desa Marga Sakti dan Desa Air Hitam.

“Ada 3 orang yang dilakukan pelantikan PAW yakni dua dari Desa Marga Mukti dan satu dari Desa Air Hitam," ungkap Marjono, usai pelantikan di aula KPU Mukomuko, Senin (15/7/2024).

Marjono menjelaskan, dua PPS yang dilantik PAW dari Desa Marga Mukti, yakni Tri Susmiyati dan Hamzah Ma'rif Setiawan dan satu PPS dari Desa Air Hitam, yakni Eva Desfrina. 

Sedangkan dua petugas PPS dari Desa Marga Mukti yang mengundurkan diri, yakni Eka Wahyuni dan Fina Rahmatul Ummah, lalu satu PPS dari Desa Air Hitam adalah Jenah. 

Untuk dua PPS dari Desa Marga Mukti mengundurkan diri, lantaran mereka menjadi perangkat desa.

Sedangkan PPS dari Desa Air Hitam mengundurkan diri karena kesibukannya menjalani pendidikan di perguruan tinggi atau kuliah.

"Dua PPS dari Desa Marga Mukti mengundurkan diri karena mereka diminta oleh kades untuk memilih salah satunya sehingga mereka memilih menjadi perangkat desa," tutur Marjono. 

Lebih lanjut, Marjono menjelaskan pihaknya tak mempersalahkan dua PPS menjadi perangkat desa, kemungkinan aturan dari desa yang tidak memperbolehkan rangkap jabatan.

Baca juga: Operasi Patuh Nala 2024 Polres Mukomuko Bengkulu, 11 Pelanggar Ini Bakal Ditindak

Selain itu, Marjono juga menjelaskan di Desa Marga Mukti hanya ada 3 pendaftar PPS saja, terkait hal itu PPK mencari dua orang pengganti lainnya.

"PPK yang mencari penggantinya. PPK berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa dalam menentukan dua orang pengganti PPS, dan ditunjuk lah dua orang PPS yang memenuhi persyaratan salah satu syaratnya pendidikan," jelas Marjono. 

Untuk kedua orang ini juga tidak begitu memiliki kesibukan di desanya sehingga keduanya lebih longgar dalam menjalankan tugas sebagai petugas PPS. 

Sementara untuk pengganti PPS dari Desa Air Hitam yang mengundurkan diri karena fokus menjalani pendidikan di perguruan tinggi ini, digantikan oleh orang yang berada dibawahnya.

“Terhitung sejak pelantikan, tiga petugas PPS baru ini sudah bisa menjalankan tugas kepemiluan di wilayahnya masing-masing,” tutup Marjono.