Pembunuhan di Pantai Panjang

8 Saksi Diperiksa, Selidiki Pelaku Pembunuhan Warga Empat Lawang di Pantai Panjang Bengkulu

Sebanyak 8 saksi diperiksa polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan Sarkawi (36), warga Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kasat Reskrim Polsek Ratu Agung Ipda Mukni Helpiansyah saat menjelaskan sebanyak 8 saksi diperiksa untuk mengungkap pelaku pembunuhan Sarkawi (36), warga Kabupaten Empat Lawang Sumsel. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Sebanyak 8 saksi diperiksa polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan Sarkawi (36), warga Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan tewas usai dikeroyok di Pantai Panjang Bengkulu.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kapolsek Ratu Agung Iptu Akhyar Anugerah melalui Kanit Reskrim Ipda Mukni Helpiansyah, Rabu (31/7/2024).

Dari 8 orang yang sudah diperiksa sebagai saksi tersebut, 2 di antaranya adalah teman korban yang ikut dikeroyok pada saat kejadian.

Sedangkan 6 orang saksi lainnya yaitu keluarga korban, pihak hotel yang mengetahui kejadian tersebut, hingga orang-orang yang ada di warung tuak tempat korban mampir sebelum terjadi pengeroyokan.

"Untuk sementara total sudah 8 saksi yang kita periksa untuk mengungkap kasus ini," ungkap Mukni.

Mukni mengatakan pihaknya juga memiliki kendala dalam mengungkap identitas para pelaku.

Pasalnya dari pengakuan 2 orang teman korban yang menjadi saksi utama, mereka tidak bisa mengenali wajah para pelaku.

Pasalnya saat kejadian tersebut para pelaku semuanya menggunakan helm dan juga menggunakan masker.

"Jadi karena wajah pelaku ini tertutup helm dan masker, kedua saksi yang merupakan teman korban agak kesulitan untuk mengingat wajah pelaku," kata Mukni.

Namun sampai saat ini mukni menyebutkan bahwa mereka masih terus berusaha untuk mengungkap identitas dari para pelaku.

Termasuk juga memeriksa dan memintai keterangan dari saksi lainnya atas kasus pembunuhan tersebut.

"Kita berharap semoga bisa cepat terungkap," kata Mukni.

Baca juga: Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Pembunuhan Warga Empat Lawang di Pantai Panjang Bengkulu

Kronologi Kejadian 

Kejadian pembunuhan Syarkawi bermula saat korban menghubungi kedua temannya pada Minggu (21/7/2024), untuk mencari keberadaan sang istri yang kabur dari kontrakan tempat tinggal mereka sekitar 2 minggu yang lalu.

Korban yang saat itu ingin mencari keberadaan istrinya, kemudian membawa kedua anaknya yang masih balita ke kontrakan salah satu tetangganya, tempat korban sering menitipkan anak.

Dari sana korban berpamitan kepada tetangga kontrakannya tersebut agar menjaga anaknya sampai ia kembali pulang ke rumah.

Lalu korban langsung pergi menemui kedua temannya dan pergi berkeliling untuk mencari keberadaan sang istri.

Singkat cerita sekitar pukul 03.00 WIB korban dan kedua temannya mampir ke salah satu warung tuak yang tidak jauh dari TKP, masih dalam rangka mencari keberadaan sang istri.

Sekitar pukul 03.30 WIB mereka memutuskan untuk pulang karena tidak kunjung menemukan istri korban.

Saat berada di TKP sekitar pukul 03.45 WIB korban dan kedua rekannya tiba di TKP dan langsung didatangi sekelompok orang yang berjumlah sekitar 15 orang menggunakan sepeda motor.

Kemudian salah satu pelaku langsung menyerempet motor korban hingga menyebabkan korban terjatuh dari motornya.

Melihat korban terjatuh para pelaku yang berjumlah 15 orang tersebut langsung melakukan pengeroyokan terhadap korban dan juga 2 orang teman korban.

Akibat kejadian tersebut korban jiga sempat mengalami luka tusuk dari senjata tajam yang dibawa oleh pelaku.

Beruntung salah satu teman korban sempat berhasil kabur dan meminta bantuan kepada orang-orang yang ada di hotel.

Melihat warga sudah datang 15 pelaku langsung kabur meninggalkan korban yang sudah mendapatkan luka tusukan tersebut.

Atas kejadian tersebut korban Sarkawi sempat dibawa ke Rumah Sakit Gading Medika oleh kedua temannya.

Namun sayangnya akibat luka tusuk yang ia alami, korban dinyatakan meninggal dunia diduga akibat kehabisan darah.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved