Berita Kota Bengkulu

Angka Kemiskinan di Kota Bengkulu Turun 13,79 Persen, Dinsos Lakukan Pemutakhiran DTKS

Kepala Dinsos Kota Bengkulu Dr Sahat M Situmorang, AP, MM mengaku jika pihaknya telah melakukan pemuktahiran DTKS. Terdata ada 12.800 masuk warga.

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Dinsos Kota Bengkulu memiliki Program SIDARLING, untuk mendata langsung warga miskin di Kota Bengkulu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Angka kemiskinan di Kota Bengkulu turun 13,79 persen, Dinsos Kota Bengkulu lakukan pemutakhiran Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dari pers rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bengkulu baru-baru ini menyebut jumlah penduduk miskin di Kota Bengkulu tahun 2023 yang sebelumnya 56,1 ribu turun menjadi 52,9 ribu penduduk di tahun 2024.

Merespon angka kemiskinan turun, Kepala Dinsos Kota Bengkulu Dr Sahat M Situmorang, AP, MM mengaku jika pihaknya telah melakukan pemuktahiran DTKS. Terdata ada 12.800 warga Kota Bengkulu masuk DTKS.

Pemutakhiran DTKS dilakukan untuk memastikan agar bantuan sosial dapat disalurkan kepada keluarga yang benar-benar membutuhkan.

Dengan Progam Sistem Pemuktahiran Data Kesejahteraan Sosial Keliling (SIDARLING) yang dibuat Dinsos Kota Bengkulu, dapat mengetahui keluarga yang benar-benar membutuhkan bisa terdata, dan untuk keluarga yang sudah berkecukupan tidak lagi masuk DTKS.

“Ya tujuannya untuk mendata yang benar-benar butuh dan mengeluarkan keluarga yang sudah berkecukupan,” ungkap Sahat.

Sahat juga mangatakan dengan SIDARLING bisa menjangkau masyarakat lebih luas. Tidak semua masyarakat bisa mendatangi lurah untuk didata secara langsung karena terhalang sejumlah kendala seperti pekerjaan.

Tercatat sejak pertama kali beroperasi SIDARLING sudah mendata sebanyak 120 kepala keluarga, dan langsung menyalurkan bantuan berupa beras. 

”Sudah sebanyak 120 yang sudah kita datangi, dan kita langsung salurkan bantuan sosial berupa beras,” tuturnya.

Sahat juga akan terus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program-program bantuan sosial yang telah dilaksanakan guna memastikan bantuan tersebut dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Banyak sekali orang-orang yang membutuhkan antara lain, seperti anak jalanan, gelandangan yang tidak punya tempat tinggal, dan pengemis.

"Biasanya saya cek langsung ke jalan itu, menanyakan dia warga kota atau bukan, nanti dicek lagi," ujarnya.

Sahat juga menegaskan, jika warga itu berasal dari Kota Bengkulu, akan dicek kalau terdaftar di DTKS, dilihat lagi apakah sudah mendapatkan bantuan atau belum.

Dengan adanya pemuktahiran ini, diharapkan program bantuan sosial dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat yang berada dalam kondisi paling membutuhkan.

Baca juga: Kisah Pilu Pemulung Nurjani di Bengkulu, Hidup Kekurangan dan Harus Berjuang Melawan Hipertiroid

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved