Berita Bengkulu

Kisah Pilu Pemulung Nurjani di Bengkulu, Hidup Kekurangan dan Harus Berjuang Melawan Hipertiroid

Berbekal gerobak yang dipinjam dari tetangganya, Nurjani mencari dan mengumpulkan barang bekas setiap hadi demi untuk tetap bertahan hidup.

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Nurjani Pemulung di Kota Bengkulu saat Diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (12/8/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Nurjani (50) dengan dengan mata berkaca-kaca menceritakan kehidupannya mengais rezeki dengan mencari barang-barang bekas setiap hari berkeliling Kota Bengkulu.

Berbekal gerobak yang dipinjam dari tetangganya, Nurjani mencari dan mengumpulkan barang bekas setiap hadi demi untuk tetap bertahan hidup.

"Dulu punya gerobak sendiri, tapi sudah dijual karena kebutuhan, jadi sekarang pinjam gerobak punya tetangga," kata Nurjani, Senin (12/8/2024).

Nurjani memulai aktivitasnya sesudah salat subuh hingga sore hari menjelang salat magrib.

Nurjani menjadi pemulung sudah 3 tahun terakhir. Menjadi pemulung Nurjani, tidak memiliki penghasilan yang menentu, dalam sehari penghasilan yang didapat berkisar Rp 40-50 ribu.

Baca juga: Nelayan Tradisional di Kota Bengkulu Keluhkan Penghasilan Menurun, Sudah 2 Bulan Was-was Melaut

"Mulainya dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore, kadang sampai jam 6 sore, kalau pendapatan itu tergantung rejeki," ucap Nurjani.

Warga jalan Mangga, Pasar Minggu, Kelurahan Pondok Belakang, Kota Bengkulu itu mengaku, hasil penjualan barang bekas yang ia dapatkan untuk membeli obat.

Pasalnya, Nurjani sejak tahun lalu mengidap sakit hipertiroid (Penyakit akibat kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh) dan harus selalu mengkonsumsi obat setiap hari.

"Kalau tidak minum obat itu lemas rasanya. Jadi sehari wajib untuk minum obat itu," keluh Nurjani.

Nurjani terpaksa memulung karena, ia sudah lama ditinggal suaminya meninggal dunia.

Nurjani memiliki anak-sudah berkeluarga, namun juga memiliki ekonomi yang sama halnya dengan Nurjani.

"Suami sudah 26 tahun meninggal karena kecelakaan. Anak juga sudah menikah tapi ekonominya juga sama, jadi terpaksa saya harus memulung," cerita Nurjani

Meskipun hidupnya penuh dengan keterbatasan, Nurjani tetap berusaha untuk tetap semangat dan tidak menyerah dengan keadaan.

Dapat Bantuan Sembako Dari Dinsos

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved