Bacok Ibu Kandung di Makassar

Hasil Pemeriksaan Anak Bacok Ibu Kandung Berulang Kali di Makassar, Benar ODGJ? 

Hasil pemeriksaan anak berinisial AT (39) nekat bacok ibu kandung Siti Syamsiah (64) berulang kali dengan bengis tanpa ampun. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Timur
Tangkapan layar pihak RSKD Sulsel. Hasil Pemeriksaan Anak Bacok Ibu Kandung Berulang Kali di Makassar, Benar ODGJ? 

"Dari keterangan korban, ia menerangkan bahwa korban menegur anaknya (pelaku) untuk melakukan satu pekerjaan rumah yaitu membersihkan rumah," kata AKP Wahiduddin.

Dalam video yang diunggah akun X (Twitter) @ilhamtob terlihat korban masih bersimbah darah. 

Petugas Rumah Sakit sibuk membersihkan darah yang terus mengucur dari kepala dan tubuh korban. 

Meski kondisi kepalanya dibalut dengan perban dan sekujur tubuhnya penuh dengan luka bacokan, korban masih sempat berbicara. 

Korban bahkan sesekali masih sempat menatap lawan bicaranya.

Motif Pelaku

Dari data terhimpun, pelaku adalah anak perempuan korban berinisial S (39).

Sementara ibu kandungnya bernama Siti Syamsiah (63) yang tinggal di Jl Tinumbu Lorong 148, Kecamatan Bontoala, Makassar.

Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol AKP Wahiduddin menjelaskan motif dan awal mula kejadian mengerikan itu.

AKP Wahiduddin mengatakan, kejadian bermula saat pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa ditegur oleh sang ibu.

Sang anak yang tidak terima, langsung mengambil sebilah parang dan menyerang ibunya.

"Dari keterangan korban, ia menerangkan bahwa korban menegur anaknya untuk membersihkan rumah," kata AKP Wahiduddin.

"Namun pelaku yang mengalami gangguan jiwa tidak menerima teguran korban," kata dia.

Saat itulah pelaku langsung mengambil parang, kemudian melakukan penganiayaan ibu kandungnya.

Akibat penganiayaan itu, lanjut Wahid, korban Siti Syamsiah (64) mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya akibat tebasan parang sang anak.

Kini Siti Syamsiah dirawat di RS Jala Ammari Lantamal VI Makassar.

Kondisi dugaan gangguan kejiwaan terhadap pelaku SR, kata Wahid juga dikuatkan pernyataan ayahnya atau suami korban, Hakim.

"Menurut keterangan ayah pelaku, bahwa pelaku yang merupakan anak pertamanya sudah lama mengalami gangguan jiwa dan seringkali marah dan mengamuk di dalam rumah," bebernya (*)

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved