Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Pengakuan Sopir Truk, Rouf yang Sebabkan Kecelakaan Maut di Tol Cipularang, Masih Trauma 

Pengakuan sopir truk, Rouf (43) yang disebut sebabkan kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta di Kabupaten Purwakarta.

Editor: Rita Lismini
Tribunnews
Foto Kecelakaan Maut di Tol Cipularang yang sebabkan 28 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan sopir truk, Rouf (43) yang disebut sebabkan kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 dari Bandung menuju Jakarta di Kabupaten Purwakarta pada Senin (11/11/2024) 15.15 WIB. 

Imbas kecelakaan tersebut diketahui 28 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia. 

Menurut data sementara ada 19 kendaraan terlibat dalam kecelakaan Tol Cipularang.

Kendaraan yang terlibat itu terdiri dari beberapa jenis, yaitu mobil pribadi, mobil travel, dan truk.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast menyampaikan kecelakaan ini disebabkan rem blong lantaran kendaraan bermuatan cukup banyak atau berat, sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya dan terjadilah kecelakaan beruntun dengan kendaraan lainnya.

"Ya saya ini upaya sudah kami lakukan dengan telah menurunkan sekitar 10 personel dari PJR Korlantas Polri, PJR Polda Jabar, dan personel Satlantas Purwakarta," katanya dikutip TribunBengkulu.com, Selasa (12/11/24). 

Usai kecelakaan tersebut, sosok sopir yang menyebabkan kecelakaan langsung mengundang rasa penasaran publik. 

Tak sedikit yang merasa penasaran, apa yang sebenarnya terjadi sehingga bisa terjadi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. 

Kendati demikian, berdasarkan pemeriksaan medis, Rouf mengalami luka-luka dan masih dirawat di RS di bawah pengawasan polisi.

"Sopir saat ini sudah diamankan, karena mengalami luka dirawat di RS dan dalam pengawasan Polres Purkawarta," ungkapnya.

Namun sayangnya, sang sopir belum bisa lakukan pemeriksaan lantaran Rouf mengaku masih trauma. 

Hal ini disampaikannya melalui Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan.

"Sementara belum (diperiksa), masih trauma," kata Aan Suhanan, Senin (11/11/2024), dikutip dari Tribunews.

Aan menambahkan, jika sopir truk termasuk dalam korban yang luka-luka.

Di mana, saat ini masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Abdul Rozak Purwakarta. 

Lebih lanjut, dia mengatakan Polres Purwakarta telah mengirimkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban luka. 

Khususnya anak-anak yang menjadi korban dalam kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.

“Polres Purwakarta sudah mengirimkan psikolog untuk melakukan trauma healing," jelas Aan.

Aan Suhanan pun mengungkap masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan beruntun tersebut.

Berdasarkan fakta sementara, saat kejadian pengemudi truk penyebab kecelakaan beruntun hanya sendiri tanpa ditemani kernek.

“Pengemudi kita dapatkan tadi di kendaraan tersebut hanya sendirian artinya tidak ada kernet kita tadi ke TKP di situ turunan kurang lebih 5 kilo sampai TKP,” ucap Aan.

Proses evakuasi di tengah hujan

Proses evakuasi korban dan kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan Tol Cipularang dilakukan sejak Senin petang hingga malam hari.

Tim gabungan dari Basarnas, polisi hingga Jasa Marga saling bekerja sama melakukan evakuasi.

Kepala Kantor SAR Bandung Heri Marantika mengataka, operasi penyelamatan sempat terkendala hujan yang terus turun.

"Tantangannya pertama kondisi cuaca masih hujan, yang kedua jarak pandang, apalagi ini malam ya, penerangannya pasti terbatas, dan yang terakhir adalah akses jalan raya yang padat," kata dia, Senin. 

Terpisah, Kapolres Purwakarta AKBP Lilik Ardiansyah menambahkan, cukup sulit untuk mengevakuasi, lantaran ada beberapa korban yang terjepit dan posisi kendaraan menumpuk. 

"Petugas berusaha secepat mungkin untuk mengevakuasi korban dan membuka jalur agar lalu lintas dapat kembali normal sebab arus lalu lintas cukup padat," ujarnya, Senin.

Kronologi kejadian

Detik-detik kecelakaan di Tol Cipularang sempat terekam oleh salah satu dashcam mobil dan beredar di media sosial. 

Berdasarkan rekaman yang tersebar, tampak truk melaju di lajur kanan Tol Cipularang. 

Kondisi jalan saat itu terlihat basah akibat hujan. 

Mobil yang merekam kejadian lalu meyalip truk dari lajur kiri, tetapi di depannya ada kendaraan yang berhenti karena jalanan macet. 

Dalam video, truk yang sebelumnya disusul tampak seperti gagal mengurangi kecepatan. 

Sopir langsung mengarahkan truk ke bahu jalan sisi kanan dan menabrak beberapa mobil di depan yang sedang berhenti.

Korlantas Polri akan melakukan olah TKP kecelakaan maut di Tol Cipularang KM 92 arah Jakarta, pada Selasa(12/11/2024)  pagi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengecek langsung korban Laka beruntun  di RS Abdul Radzak Senin(11/11/2024) petang.

Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman atau rem blong.

"Setelah kita cek kendaraan tronton, kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan 

Dengan kondisi seperti itu, Aan mengindikasikan  diduga pengemudi gagal melakukan pengereman. Hal ini juga bisa berakibat rem mengalami blong.

"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan  rem blong," ucapnya.

Meski demikian, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut. 

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya.

"Tapi hasil penyelidikan sementara  Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," imbuhnya

Seperti diketahui, kecelakaan beruntun tersebut, melibatkan 17 kendaraan dan menyebabkan 1 orang anak meninggal dunia, 3 luka berat dan 24 luka ringan. Semua korban saat ini berada di RS Abdul Radzak Purwakarta.(**)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved