Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

TERUNGKAP Pemicu Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Bukan Gegara Rouf Sopir Truk Tak Injak Rem 

Terkuak pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang yang sebabkan 29 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia. 

|
Editor: Rita Lismini
Tribun Medan/Tribun Bengkulu
Kolase foto Rouf sopir truk (Kiri) dan kecelakaan di Tol Cipularang (Kanan). Terungkap Pemicu Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Bukan Gegara Rouf Sopir Truk Tak Injak Rem 

TRIBUNBENGKULU.COM - Terkuak pemicu kecelakaan beruntun di Tol Cipularang yang sebabkan 29 orang luka-luka dan 1 orang meninggal dunia. 

Sebelumnya, sopir truk bernama Rouf mengatakan ketika itu dirinya tidak sedang mengantuk.

"Istirahat cukup, tidak ngantuk,"ucap Rouf kepada wartawan di Mapolres Purwakarta, Kamis (14/11/2024).

Saat ditanya terkait fungsi pengereman, ia mengaku sudah menginjak pedal rem secara optimal.

"Tidak mungkin enggak ngerem, sudah direm," katanya.

Namun berdasarkan hasil olah TKP, ternyata Rouf lalai saat melalui turunan.

Diketahui, sejumlah rambu peringatan di Tol Cipularang, khususnya menjelang tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun di KM 92 B, telah dipasang untuk memastikan keselamatan dalam berkendara.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast saat konferensi pers di Mapolres Purwakarta pada Jumat (15/11/2024) malam.

Jules menyebutkan, rambu-rambu di Ruas Jalan Tol Cipularang, memberikan informasi penting bagi pengemudi yang melintasi jalur menurun di ruas jalan tol tersebut.

"Di antaranya, rambu yang mengingatkan adanya turunan panjang, instruksi untuk menurunkan kecepatan, serta peringatan untuk berhati-hati."

"Selain itu, terdapat juga peringatan untuk menggunakan gigi perseneling rendah dan mengingatkan kendaraan besar atau truk untuk tetap berada di lajur kiri," kata Jules.

Pihak berwenang menegaskan bahwa dengan adanya berbagai rambu tersebut, seharusnya pengemudi yang kini jadi tersangka, yaitu Rouf (43) sudah mempersiapkan diri untuk menurunkan kecepatan dan berhati-hati.

"Sesuai dengan kondisi jalur yang menurun dan berpotensi berbahaya. Rambu-rambu tersebut dirancang untuk menghindari terjadinya kecelakaan, meskipun telah ada peringatan yang jelas, saudara R tidak mengindahkan aturan tersebut," kata Jules.

Karena hal itu, ia menyebutkan, ditambah kondisi cuaca yang sedang turun hujan, pengemudi dinilai lalai dalam berkendara hingga insiden kecelakaan tetap terjadi.

Sopir truk tronton nopol B 9940 JIN, Rouf (44) hendak melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Bhayangkara Polres Purwakarta, Kamis (14/11/2024). (Tribun Jabar/Deanza Falevi)
 
"Yang mengakibatkan kecelakaan beruntun dan melibatkan 17 kendaraan serta 30 orang menjadi korban, satu di antaranya tewas," ucapnya.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved