Kecelakaan Maut di Tol Cipularang

Kondisi Keluarga Rouf Sopir Pemicu Kecelakaan di Tol Cipularang, Ternyata Anaknya Putus Sekolah

Kondisi keluarga Rouf sopir pemicu kecelakaan di tol Cipularang memang cukup mengundang simpati dari berbagai pihak.

Editor: Yuni Astuti
TribunBanten/Instagram
Kolase foto Anggota DPRD Banten(kiri) dan Rouf (kiri), Dede Rohana saat mengunjungi rumah Rouf, sopir pemicu kecelakaan di Tol Cipularang 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kondisi keluarga Rouf sopir pemicu kecelakaan di tol Cipularang memang cukup mengundang simpati dari berbagai pihak.

Sebelumnya beredar di media sosial kondisi rumah Rouf yang hanya berdindingakan bambu yang sudah dimakan usia.

Rouf diketahui tinggal bersama dengan 5 anak, istri dan 4 orang keluarganya dalam satu atap.

Rumah yang beralamat di  Kampung Seuat, Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten ini terbilang tidak layak huni.

Meksi terlihat masih kekar, namun rumah peninggalan orang tua Rouf itu di beberapa bagian terlihat ada dinding yang bolong.

Bahkan atap rumah juga ada yang bocor. Di dalam rumah hanya ada tikar, tak terlihat adanya kursi, meja dan TV.

"Rumah ini diisi oleh dua kepala keluarga, saya dan suami numpang di sini karena nggak punya rumah," kata Tunah istri Rouf kepada TribunBanten.com, Rabu (13/11/2024).

Menurut Tunah, meski rumah tersebut memiliki tiga kamar, tetapi dua kamar lainnya kondisinya sudah parah. Sehingga anggota keluarga memilih tidur di ruang tengah.

"Tidur di sini ngampar tikar, karena kamarnya seperti itu. Dingin pasti karena dindingnya ada yang bolong, bocor juga kalau hujan," katanya.

Tak hanya itu, rupanya anak Rouf ternyata putus sekolah.

Hal ini diketahui usai anggota DPRD Banten, Dede Rohana mendatangi rumah Rouf pada Kamis (14/11/2024).

"Ibu Rouf stroke baru 100 hari meningal, terus Kaka nya ini kena kanker. Luar biasa cobaannya," kata Dede, Kamis (14/11/2024).

Dede mengaku kaget ada dua anak Rouf yang masih di bawah umur putus sekolah SD. 

Bahkan ada satu anaknya tak bisa melanjutkan ke jenjang SMP karena tak memiliki biaya.

"Anak-anaknya yang putus sekolah kita tawarkan, bisa sekolah di Bai Mahdi milik Pak Yandri itu gratis. Mudah-mudahan mereka mau sekolah," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved