Berita BPJS Kesehatan Bengkulu

Kisah Zoliheti Pasien Kanker di Bengkulu, Jalani Pengobatan dengan Tenang karena Punya JKN

Zoliheti (42), pasien kemoterapi di Bengkulu memberikan kesaksian terkait pengalaman sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com
Zoliheti 42 tahun, pasien kanker di Bengkulu yang sedang menjalankan kemoterapi, jalani pengobatan dengan tenang karena punya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Zoliheti (42), pasien kemoterapi di Bengkulu memberikan kesaksian terkait pengalaman sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Saat dikunjungi, Zoliheti sedang mendapatkan pengobatan kemoterapi di RSUD M Yunus (RSMY) Bengkulu di Jalan Bhayangkara Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.

Zoliheti yang merupakan seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), dapat menjalani kemoterapi dengan aman dan tenang tanpa memikirkan biaya harus dikeluarkan, karena menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah sangat-sangat terbantu. Dari pertama saya terdiagnosa, CA payudara lalu dilakukan tindakan biopsi, setelahnya dilakukan operasi mastektomi,".

"Sampai akhirnya saya menjalani kemoterapi yang ke-7, satu lagi ke-8 selesai. Belum pernah mengeluarkan biaya sedikitpun," beber Zoli kepada TribunBengkulu.com.

Dalam proses perawatan kemoterapi yang sedang dijalani, Zoliheti, juga merasa terlayani dengan baik oleh petugas kesehatan di rumah sakit.

Semua proses perawatan, mulai dari kontrol, tindakan hingga pemulihan ditanggung BPJS Kesehatan.

Sehingga ia dapat fokus pada pemulihan kesehatannya tanpa harus khawatir tentang biaya yang besar.

Dari pengakuannya, Zoli mulai bergabung untuk menjadi peserta dari program JKN sejak dari jaman PT Askes (persero) sampai dengan telah bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan

"Pertamanya saya bergabung itu, memakai kartu ASKES karena saya memang PNS, waktu itu tahun 2014, jadi peralihan ASKES ke BPJS kesehatan," kata Zoli.

Zoli menambahkan, sangat merasa beruntung karena Pemerintah Indonesia melindungi masyarakat Indonesia dengan Program JKN.

Meskipun ada segmen peserta JKN yang harus membayar secara mandiri, tapi premi yang dibayarkan termasuk sangat terjangkau dengan manfaat layanan kesehatan yang maksimal.

"Tidak terbayangkan rasanya jika saya tidak menggunakan Program JKN ini, karena waktu itu saya pernah bertanya kepada dokter, untuk pengobatan kemoterapi ini bisa mencapai puluhan juta. Berkat JKN saya tenang menjalani proses demi proses kemoterapi," ujar Zoli.

Tak hanya itu, ia menyampaikan bahwasanya tidak ada perbedaan antara pengobatan umum maupun yang menggunakan kartu JKN.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved