Nasib 2.700 Karyawan PT Anugerah Abadi, Pj Bupati Magelang Janji Akan Beri Dukungan

TRIBUNBENGKULU.COM - Nasib 2.700 karyawan pasca kebakaran hebat pabrik garmen milik PT Anugerah Abadi Magelang (AMM) kini menjadi sorotan.

Kebakaran hebat melanda pabrik garmen milik PT Anugerah Abadi Magelang (AMM) yang berlokasi di Desa Girirejo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (8/12/2024) siang. 

Akibat kebakaran tersebut, sekitar 50 persen kawasan pabrik milik PT Anugerah Abadi tersebut hangus.
 
Selain itu, 2700 karyawan yang bekerja di pabrik tersebut pun terancam menganggur sementara hingga proses penyelidikan atau pun pembangunan ulang pabrik selesai.

Sebanyak 2.700 pekerja harus menghentikan aktivitas kerja hingga ada kepastian lebih lanjut dari pihak perusahaan.

HRD Compliance PT AAM, Agus Maisur Alfian menyampaikan, kebakaran yang terjadi pada Minggu (8/12/2024) mengakibatkan seluruh proses produksi terhenti. 

Saat ini, perusahaan masih melakukan pendataan kerusakan akibat kebakaran tersebut.

“Kami masih menunggu hasil investigasi internal dan pihak kepolisian,”  

“Estimasi waktu kerja belum dapat kami tentukan karena masih harus menghitung ulang kerusakan pada bangunan dan mesin produksi. Kami akan segera memberikan kabar terbaru kepada karyawan,” ujar Agus, Senin (9/12/2024).

PT AAM merupakan salah satu perusahaan besar di Kabupaten Magelang yang fokus pada ekspor pakaian jadi ke Amerika Serikat.

Kebakaran juga menghanguskan barang-barang yang telah selesai diproduksi serta berbagai jenis peralatan.  

Disinggung jumlah kerugian akibat kebakaran, Agus belum bisa menjawab lantaran pihak perusahaan masih melakukan pemetaan.

"Kita masih berhitung karena ada bangunan, mesin dan material, yang harus kita hitung kembali," tegasnya.

Pj Bupati Magelang Janji Beri Dukungan

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Magelang, Sepyo Achanto berjanji akan memberi dukungan penuh kepada perusahaan untuk memulihkan dampak kebakaran tersebut.

Hal itu disampaikannya saat 0meninjau lokasi kebakaran untuk memastikan langkah penanganan, Senin (9/12/2024), dikutip dari laman Pemprov Jateng.