Harga Kopi di Bengkulu

Vietnam Kurangi Produksi, Harga Kopi di Kepahiang Bengkulu Diperkirakan Terus Naik

Harga kopi rakyat di Indonesia, khususnya di Kepahiang, Provinsi Bengkulu, diprediksi akan terus mengalami kenaikan.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Yunike Karolina
Romi Juniandra/TribunBengkulu.com
HARGA KOPI KEPAHIANG - Buah kopi di kebun petani yang ada di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Selasa (18/2/2025). Saat ini, harga kopi di Kepahiang masih di atas Rp 70 ribu per kilogram, dan diprediksi masih terus naik. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Romi Juniandra

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Harga kopi rakyat di Indonesia, khususnya di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu diprediksi akan terus mengalami kenaikan.

Bupati Kepahiang Zurdi Nata yang juga merupakan pengusaha kopi mengatakan negara kompetitor, seperti Vietnam, kini produksi kopi mereka berkurang.

Berkurangnya produksi kopi di Vietnam ini dikarenakan perubahan tanam, karena pemerintah Vietnam kini lebih fokus menanam durian yang dinilai lebih menjanjikan.

Tahun 2024, Vietnam menjadi eksportir durian terbesar ke Tiongkok, mengalahkan Thailand.

"Di Vietnam itu berbeda, kebun kopi dimiliki pemerintah, bukan milik rakyat petani seperti di Indonesia. Saat menebang pohon kopi, bukan satu atau dua hektar, tapi enam sampai tujuh provinsi. Karena itu, prediksi kita, harga kopi masih akan tinggi dan naik di tahun 2025 ini," kata Nata kepada TribunBengkulu.com, Senin (7/4/2025).

Untuk harga saat ini, kopi kering di Kepahiang masih berada antara Rp 70 ribu ke atas, per kilogram.

Harga Rp 70 ribu adalah untuk kopi kering, dengan kadar air 20 persen.

"Kalau kadar air 18 persen, bisa lebih tinggi lagi," ujar Nata.

Nata juga meminta petani untuk menjaga kualitas kopi yang dihasilkan.

Nantinya, dari Pemkab Kepahiang juga akan memberikan contoh, seperti apa perawatan kopi yang baik sehingga menghasilkan kualitas kopi yang tinggi.

Pemkab juga berencana membuat lomba kebun kopi yang baik, sehingga semakin memotivasi petani merawat kebun kopi mereka.

"Karena petani kita melakukan berdasarkan contoh. Nanti akan kita buat contoh kebun yang baik, sehingga petani kita bisa melihat langsung, dan mencontohnya," jelas Nata.

Baca juga: Arus Balik Lebaran 2025 di Kepahiang Bengkulu, Pengendara Diminta Waspada saat Hujan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved