Wapres Gibran Janji Perbaiki Rumah Warga-Atasi Krisis BBM saat Datangi Korban Gempa di Bengkulu

TRIBUNBENGKULU.COM - Momen Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka datangi lokasi korban Gempa di Perumahan Betungan, Kota Bengkulu, pada Selasa (27/5/2025) malam.

Dalam kesempatan itu, Wapres Gibran menjanjikan kepada warga untuk memberikan bantuan kepada korban yang rumahnya terdampak gempa pada Jumat (23/5/2025) lalu baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

Selain itu, Gibran juga menjanjikan untuk mengatasi masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

"Jadi agenda saya ke Bengkulu, ada 2 masalah yakni masalah gempa dan masalah BBM tiap hari antrenya lama," kata Gibran.

Baca juga: FOTO-FOTO Wapres Gibran Rakabuming Pantau Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

Gibran menjelaskan, setiba di bandara Fatmawati Bengkulu dirinya langsung meninjau pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.

"Jadi lautnya itu sudah jadi tanah, sehingga kapal yang mengangkut BBM tidak bisa masuk. Intinya ini menjadi perhatian khusus bagi pemerintah," ungkap Gibran.

Gibran turut memohon maaf kepada masyarakat Provinsi Bengkulu yang harus mengantre BBM.

"Nanti jalur distribusi dari kota-kota terdekat dan Kementerian terkait akan kita koordinasikan," ujarnya.

Lalu, kata Putra Jokowi itu terkait masalah gempa dirinya ingin rumah-rumah yang mengalami kerusakan akan dibantu.

"Terutama untuk anak-anak kecil korban gempa dipastikan dalam keaadan sehat dan yang masih sekolah jika seragam atau kebutuhan sekolahnya rusak maupun hilang maka akan kita bantu," tutur Gibran.

"Pokoknya bapak/ibu (korban Gempa) kita prioritaskan. Semoga sehat selalu dan salam hangat dari bapak Presiden," tutupnya. 

Gubernur Curhat Krisis BBM

Curhat Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menyampaikan ke Wakil Presiden Gibran Rakabuming terkait kelangkaan BBM akibat pendangkalan alur di Pelabuhan Pulau Baai.

Hal itu disampaikan Gubernur Helmi Hasan saat Wapres Gibran saat mengecek Pelabuhan Pulau Baai yang mengalami pendangkalan hingga menyebabkan jalur ekonomi laut di Bengkulu lumpuh, pada Selasa (27/5/2025).

Helmi menjelaskan, kondisi ini menghambat perekonomian daerah, termasuk kesulitan distribusi ke Pulau Enggano dan potensi risiko keselamatan bagi masyarakat setempat.