Pembunuhan di Curup
Nestapa Orang Tua Resma Reta, Perempuan Muda yang Tewas Mengenaskan di Rejang Lebong Bengkulu
Impian jadi dosen pupus tragis. Resma Reta ditemukan tewas bersimbah darah di ruang tamu rumahnya dengan lebih dari 20 luka tusuk.
Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Ricky Jenihansen
Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi
TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Perempuan muda asal Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, itu ditemukan tewas mengenaskan pada Selasa (10/6/2025) siang, dengan puluhan luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Reta—sapaan akrabnya—baru saja menyelesaikan studi S1 di Universitas Bengkulu, jurusan Pendidikan Kimia.
Ia tengah bersiap menempuh pendidikan S2 di Bandung.
Selain itu, Reta juga sedang mengikuti seleksi BUMN dan telah memasuki tahap akhir, yakni wawancara.
Semangatnya untuk belajar dan mengajar juga membuatnya aktif sebagai pengajar daring di Ruangguru.
Namun takdir berkata lain.
Reta ditemukan tak bernyawa, bersimbah darah di ruang tamu rumahnya.
Ia tewas dengan lebih dari puluhan luka tusukan senjata tajam.
Kedua orang tuanya, Munggil (52) dan Eli (48), tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi terakhir sang anak.
Air mata mereka terus mengalir ketika jenazah gadis yang mereka banggakan itu tiba di rumah duka, mulai dari proses dimandikan hingga disemayamkan di TPU setempat.
“Waktu kami lihat, jelas sekali ada lebih dari 13 tusukan. Tapi kata polisi, jumlah lukanya lebih dari 20. Kami tidak menyangka, anak kami pergi dengan cara sekejam ini,” ujar Munggil dengan suara bergetar.
Diduga, pelaku pembunuhan merupakan orang yang dikenal dekat dengan korban.
Polisi masih mendalami motif dan mencari bukti-bukti yang mengarah pada pelaku.
Sejumlah barang pribadi milik korban, seperti dua unit laptop dan dompet, juga dilaporkan hilang.
“Dua laptop dan anehnya itu, dompetnya turut hilang. Dompet itu isinya barang-barang identitas milik korban seperti KTP, SIM, dan sebagainya,” lanjut Munggil.
Keluarga berharap pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
Rasa kehilangan mereka begitu dalam, terlebih Reta dikenal sebagai anak yang baik, penurut, dan memiliki tekad kuat untuk mengangkat derajat keluarga.
“Saya hanya ingin keadilan untuk anak saya,” ucap sang ibu, Eli, dengan suara lirih.
Sekitar tiga bulan terakhir, Reta baru kembali ke Rejang Lebong.
Ia datang membawa banyak harapan. Kini, semua harapan itu sirna, digantikan duka mendalam dan luka yang sulit terobati.
“Dia bercita-cita jadi dosen. Sekarang, semua itu tinggal kenangan,” tutup Eli.
Perempuan Muda Tewas
Sebelumnya diberitakan, warga Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, digemparkan dengan penemuan jasad seorang perempuan muda pada Selasa (10/6/2025) siang.
Korban diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan dalam kondisi penuh luka.
Korban diketahui berinisial Mareta (23), warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal. Saat ini, jenazah telah dievakuasi ke RSUD Rejang Lebong untuk keperluan autopsi dan visum.
Sementara itu, di lokasi kejadian, pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengumpulkan sejumlah barang bukti.
Mareta ditemukan dalam kondisi meringkuk di dekat jendela ruang tamu, dengan tubuh dipenuhi luka akibat senjata tajam.
Diperkirakan terdapat sekitar 11 tusukan.
Saat kejadian, korban diketahui sedang seorang diri di rumah. Ia pertama kali ditemukan oleh dua orang temannya.
Sebelum kejadian, Mareta sempat melakukan panggilan telepon dengan salah satu temannya.
Dalam percakapan tersebut, terdengar suara keributan yang membuat sang teman merasa khawatir.
"Saat kami sampai, pintu sudah terbuka dan dia sudah tergeletak penuh luka," ujar Nabila dan Aisyah, dua teman korban.
Lurah Dwi Tunggal, Kambali, yang datang ke lokasi setelah mendapat informasi, menyatakan belum mengetahui secara jelas kronologi kejadian tersebut.
"Pihak kepolisian sedang melakukan pemeriksaan," singkat Kambali.
Kondisi TKP
Sementara itu, pihak kepolisian mengungkapkan adanya sejumlah keanehan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan seorang perempuan muda di Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (10/6/2025).
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, membenarkan bahwa di tubuh korban ditemukan sejumlah luka yang disebabkan oleh senjata tajam.
Luka-luka tersebut ditemukan mulai dari bagian leher hingga perut.
Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke RSUD Rejang Lebong untuk dilakukan visum dan autopsi.
Pihak kepolisian menduga kuat bahwa korban meninggal dunia akibat dibunuh.
"Dugaan kuatnya dibunuh, jadi korban pembunuhan," ujar Sinar.
Ia menambahkan bahwa saat ini Satreskrim Polres Rejang Lebong tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk upaya mengidentifikasi pelaku jika benar korban meninggal karena dibunuh.
Polisi juga masih menyisir area sekitar TKP untuk mencari kemungkinan adanya rekaman CCTV yang dapat membantu pengungkapan kasus.
"Masih penyelidikan, tapi dugaan kuatnya memang pembunuhan," lanjut Sinar.
Ketika ditanya apakah terdapat unsur perampokan dalam kasus ini, Sinar belum dapat memastikan.
Namun, saat jasad korban ditemukan, kondisi rumah dalam kondisi berantakan.
Polisi juga menemukan banyak tetesan darah dari arah dapur hingga tempat penemuan jasad korban.
Polisi masih menelusuri apakah ada barang-barang yang hilang dari rumah korban.
"Masih kita periksa, apakah ada barang yang hilang atau tidak, kita belum ketahui," tutup Sinar.
Teriak Histeris Ibu Korban
Orang tua korban yang menerima kabar duka tersebut langsung pulang ke rumah dan histeris saat melihat kondisi anak mereka.
Berdasarkan pantauan TribunBengkulu.com, saat kejadian Mareta sedang sendirian di rumah.
Kedua orang tuanya diketahui sedang berada di kebun.
Begitu mendapat informasi bahwa anak mereka meninggal secara tragis, kedua orang tuanya segera kembali ke rumah.
Sesampainya di lokasi, mereka langsung berteriak histeris.
Sang ibu tampak sangat terpukul dan tidak menyangka anaknya meninggal dengan cara yang mengenaskan.
"Siapo yang ganggu anak aku, anak aku dak ado masalah," teriak ibu korban.
Bahkan, sang ibu sempat pingsan beberapa kali.
Setiap kali sadar, ia kembali berteriak histeris.
Untuk menenangkan suasana, pihak kepolisian bersama warga sekitar membawa kedua orang tua korban ke rumah tetangga terdekat.
Salah seorang warga, Edy, mengatakan bahwa saat kejadian tidak terdengar suara mencurigakan.
Ia baru mengetahui peristiwa tersebut setelah mendengar teriakan teman korban yang meminta pertolongan.
"Tidak ada yang aneh pak, kami itu dengar temannya berteriak minta tolong, memang kalau siang di sini cukup sepi karena banyak yang bekerja," singkat Edy.
Detik Mencekam
Nabilah dan Aisyah, sahabat Resma Reta (23), menceritakan detik-detik mencekam sebelum perempuan muda itu ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (10/6/2025).
Resma Reta, atau biasa disapa Reta, merupakan warga RT 2 RW 1 Kelurahan Dwi Tunggal.
Ia baru saja menyelesaikan pendidikan kuliahnya.
Namun, siang itu ia ditemukan tidak bernyawa di dalam rumah, dengan luka di sekujur tubuh.
Dugaan kuat, Reta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTD).
Kronologi peristiwa ini bermula saat Alwin, teman semasa kuliah korban, menghubungi Nabilah dan Aisyah.
Saat itu, Alwin sedang mengobrol dengan Reta melalui aplikasi Discord.
Dalam percakapan itu, tiba-tiba Reta terdengar berkata, "Ngapoin kau kesiko."
Tak lama setelah itu, terdengar suara keributan dan permintaan tolong.
Kemudian, suara Reta mendadak hilang.
Merasa curiga dan cemas, Alwin lantas menghubungi Aisyah dan meminta agar ia segera mengecek kondisi Reta.
Aisyah pun mengajak Nabilah, dan mereka langsung menuju rumah korban.
Setibanya di lokasi, mereka menemukan pintu rumah dalam keadaan setengah terbuka.
Di keset depan, terdapat bercak darah.
Ketika masuk ke dalam rumah, keduanya mendapati Reta sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Darah berceceran dari arah dapur hingga ke bagian depan rumah.
Melihat kondisi itu, Nabilah dan Aisyah segera memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
Mereka kemudian menghubungi pihak kepolisian, yang tak lama kemudian tiba di lokasi kejadian.
Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, mengatakan bahwa berdasarkan keterangan saksi dan tetangga, saat kejadian korban sedang berada sendirian di rumah.
Sementara ayah, ibu, dan kakak kandungnya tengah berada di kebun di Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang.
"Korban saat kejadian ini tengah sendirian, keluarganya sedang di kebun," jelas AKP Sinar.
Dalam pemeriksaan lanjutan di lokasi, polisi tidak menemukan laptop milik korban yang diduga digunakan saat berkomunikasi melalui Discord.
Laptop itu diduga dibawa oleh pelaku.
Meski begitu, polisi belum dapat memastikan apakah motif pembunuhan ini berkaitan dengan perampokan atau bukan.
"Masih kita selidiki, yang hilang sementara ini laptop yang digunakannya saat sedang telponan itu," tutup Sinar.
Muncul Nama-Nama Dicurigai Pembunuh Resma Reta di Curup Bengkulu, Polisi Mulai Periksa Jejak Digital |
![]() |
---|
Hampir 2 Bulan, Polisi Masih Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan Resma Reta di Rejang Lebong |
![]() |
---|
Nama yang Dicurigai Bunuh Resma Reta di Curup Bengkulu Ternyata Punya Alibi Kuat, Polisi Buntu |
![]() |
---|
Terbentur Alibi Kuat, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Pembunuhan Resma Reta di Curup Bengkulu |
![]() |
---|
Ungkap Pembunuhan Resma Reta di Curup Bengkulu, Polisi Kumpulkan Bukti Lewat Digital Forensik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.