Berita Bengkulu Selatan

Satpol PP Bengkulu Selatan Razia Pelajar yang Bolos dan Nongkrong saat Jam Sekolah: Ada yang Mabuk

Satpol PP Bengkulu Selatan razia pelajar yang bolos dan nongkrong saat jam sekolah, sebagian bahkan kedapatan dalam pengaruh miras.

Penulis: Nur Rahma Sagita | Editor: Ricky Jenihansen
Nur Rahma Sagita/TribunBengkulu.com
ERWIN MUCHSIN – Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (4/8/2025). Satpol PP Bengkulu Selatan menggelar razia pelajar yang bolos dan nongkrong saat jam pelajaran, sebagian di antaranya bahkan kedapatan dalam pengaruh minuman keras. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Nur Rahma Sagita 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Satpol PP dan Damkar Kabupaten Bengkulu Selatan menggelar razia terhadap pelajar yang bolos dan kedapatan nongkrong di warung saat jam sekolah.

Razia ini dilakukan sebagai respons atas kekhawatiran masyarakat terhadap meningkatnya pelanggaran kedisiplinan di kalangan pelajar.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bengkulu Selatan, Erwin Muchsin, mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja.

Erwin mengatakan, dalam razia yang dilakukan di lapangan, pihaknya banyak menemukan pelajar tingkat SMP dan SMA yang berkeliaran dan nongkrong di warung saat jam sekolah berlangsung.

“Sudah sering kita amankan anak-anak yang kedapatan nongkrong di warung-warung, bahkan ada yang dalam pengaruh minuman keras. Mereka kita bina dan kita panggil orang tuanya untuk membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatan itu,” ujar Erwin saat diwawancarai TribunBengkulu.com, Senin (4/8/2025).

Erwin menambahkan, hasil evaluasi menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar yang berkeliaran berasal dari keluarga yang kurang mendapatkan pengawasan.

Baca juga: Dispar Bengkulu Selatan Gelar Lomba Foto dan Video Wisata Lokal Sambut HUT ke-80 RI

“Setelah kita amankan, ternyata mereka ini banyak yang ditinggalkan orang tuanya ke kebun dan hanya tinggal dengan nenek atau tetangganya, sehingga mereka hanya sendiri di rumah dan kurang pengawasan,” ungkap Erwin.

Selain itu, Erwin terus mengimbau para pemilik warung—terutama di kawasan Telkom dan warung Pama Suki—agar tidak membiarkan pelajar nongkrong saat jam sekolah.

“Sudah berulang kali kami ingatkan para pemilik warung, jangan membiarkan pelajar duduk-duduk dan minum saat jam belajar. Jika terbukti menjual minuman keras kepada anak-anak, maka akan langsung kami sita,” tegas Erwin.

Terakhir, Erwin menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan patroli dan penertiban sebagai upaya menjaga ketertiban serta mencegah pergaulan bebas dan penyalahgunaan minuman keras di kalangan pelajar.

“Kami juga selalu melibatkan pihak sekolah dan keluarga dalam setiap penanganan kasus, karena pembinaan harus melibatkan semua pihak,” pungkas Erwin.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved