Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN

Tanggapan Keluarga Ilham Pradipta Usai Tahu Kacab Bank BUMN Tewas Dibunuh, Kenal dengan DH?

Begini reaksi keluarga Kepala Cabang (Kacab) Bank BUMN yang tewas dibunuh oleh sang motivator, Dwi Hartono.

Editor: Yuni Astuti
Kolase TribunBengkulu.com/Istimewa
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Kolase 4 pelaku penculikan (kiri atas dan kiri bawah) dan 4 otak pembunuhan kacab Bank BUMN (Kanan atas dan Kanan Bawah). Begini reaksi keluarga Kacab Bank BUMN usai Ilham Pradipta tewas dibunuh, Selasa (26/8/2025). 

Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.

Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya.

Bayar 4 Eksekutor Rp 50 Juta

Fakta baru terkuak dari pengakuan pelaku penculikan  Ilham Pradita alias IP Kacab Bank BUMN. 

Diketahui, korban Ilham Pradita alias IP merupakan Kepala Kantor Cabang Perwakilan (KCP) Bank BUMN Cempaka Mas, Jakarta Pusat, ditemukan meninggal dunia di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025).

Berdasarkan rekaman CCTV IP diduga menjadi korban penculikam oleh sekelompok orang tak dikenal saat berada di Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025) sore.

Pelaku penculikan mengaku hanya dijanjikan Rp50 juta, namun belum sempat menikmati uang penuh karena lebih dulu diciduk polisi.

Imbalan yang dijanjikan Rp50 juta tak kunjung diterima penuh karena ia lebih dulu digelandang polisi.

Empat pria berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras, tersangka penculikan Kepala Cabang Bank BUMN, dijanjikan bayaran Rp50 juta.

Hal itu diungkapkan kuasa hukum empat tersangka, Adrianus Agal, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

"Angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan, secara keseluruhan," kata Adrianus kepada wartawan.

Namun, Adrianus mengungkapkan bahwa Eras dkk belum menerima bayaran secara penuh sesuai yang dijanjikan.

"Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekian-sekian lah. Baru dikasih DP berapa," ungkap dia.

Menurut dia, sebagian dari uang DP yang diterima para tersangka penculikan sudah disita oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Beluk, mereka belum membayar full. Tapi sebagian dari uang DP itu ada yang sudah disita dari penyidik," ujar Adrianus.


Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved