"Masih kita selidiki, namun informasi dari warga sekitar, pelaku memang pernah dirawat di rumah sakit jiwa," jelas Agung.
Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk keperluan visum.
Penanganan kasus kini dilimpahkan ke Satreskrim Polresta Bengkulu.
Video tangisan NR yang bersujud di hadapan seorang pria itu telah tersebar luas di media sosial dengan narasi ayah kandungnya.
Namun belakangan diketahui, pria tersebut bukan ayah kandung NR, melainkan Ketua RT setempat, berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBengkulu.com.
Saat kejadian, ayah NR yang bernama MH Zahri alias Ujang, diketahui sedang bekerja di pasar.
Bahkan setelah putrinya ditangkap polisi, Ujang tidak sempat bertemu dengan NR.
Penjelasan Ayah Kandung NR
Menurut penjelasan Ujang, pada Jumat sore, 1 Agustus 2025, Ujang dan Yati bersama anak mereka, NR (18), serta dua adik NR yang masih berusia 14 dan 9 tahun, menghabiskan waktu bersama di rumah.
Sore itu, mereka sempat makan bersama sebagai keluarga.
Bahkan, Yati sempat dipijat oleh anak-anaknya sebelum kemudian beristirahat.
Tidak ada tanda-tanda kecemasan maupun konflik di dalam rumah.
Semua berjalan seperti biasa, tanpa firasat buruk sedikit pun.
Keesokan harinya, Sabtu 2 Agustus 2025, sekitar pukul 03.30 WIB, Ujang meninggalkan rumah untuk bekerja di pasar yang berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sebelum berangkat, ia sempat berpesan kepada NR agar menutup pintu rumah karena hari masih gelap.