NR, yang saat itu terbangun, mengiyakan permintaan ayahnya dan menutup pintu. Tidak ada hal mencurigakan yang terlihat pada saat itu.
"Setelah dia (NR) menutup pintu, dia masuk ke dalam rumah, dan saya pergi berangkat kerja," ungkap Ujang, Selasa (5/8/2025).
Sekitar pukul 13.00 WIB, Ujang menerima telepon dari seorang tetangga yang memintanya segera pulang ke rumah karena ada musibah.
"Kata tetangga saya di telepon itu, 'Pak Ujang, cepatlah pulang karena ada musibah besar di rumah'. Dia (tetangga) hanya bilang begitu saja ke saya," kata Ujang.
Terkejut dan diliputi kecemasan, Ujang segera pulang meninggalkan pekerjaannya di pasar mingguan wilayah Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sesampainya di rumah, ia melihat garis polisi sudah terpasang, dan rumahnya telah dipenuhi warga.
Ia langsung masuk ke dalam dan menuju kamar, tempat ia menemukan istrinya, Yati, dalam kondisi tak bernyawa di lantai kamar, dengan tubuh mengenaskan.
Belakangan, Ujang mengetahui bahwa peristiwa tersebut dilakukan oleh anaknya, NR, yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan baru empat hari pulang dari Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
"Setelah saya melepas sepatu dan masuk, saya langsung melihat istri saya sudah terbujur kaku di kamar," ujar Ujang.
Melihat kondisi istrinya, Ujang tak kuasa menahan tangis.
"Setelah dari kamar itu saya keluar, sempat duduk di depan rumah, kemudian mandi di luar, masih sambil menangis," kata Ujang.
Jenazah Yati kemudian dibawa oleh petugas ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum.
Tak lama setelah itu, Ujang diminta pihak kepolisian untuk memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.
Sementara itu, saat Ujang tiba di rumah, anaknya, Aisyah, sudah lebih dulu diamankan oleh pihak kepolisian.
Reaksi Warga