Berita Populer Bengkulu

Berita Populer Bengkulu Tengah 3 - 8 November 2025: Flu Melonjak hingga Tragedi Ayah Bunuh Anak Tiri

Dalam rentang 3 - 8 November 2025, sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Bengkulu Tengah.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Ricky Jenihansen
Suryadi Jaya/TribunBengkulu.com
BERITA POPULER - Dalam rentang 3 - 8 November 2025, sejumlah peristiwa penting dan menarik terjadi di Bengkulu Tengah. Mulai dari supervisi proyek oleh KPK RI, meningkatnya kasus ISPA, pembunuhan anak tiri hingga penangkapan ayah tiri yang membunuh anaknya setelah dua hari melarikan diri. 

"Bansos saya diblokir, katanya ada indikasi terlibat judol, tapi saya merasa tidak pernah bermain judol, makanya ke kantor Dinsos ini," ujar Haryan, Kamis (6/11/2025).

Selain mengurus bansos miliknya, Haryan juga ingin mengecek status bansos milik salah satu lansia di Desa nya yang tidak cair sejak 3 bulan terakhir.

"Waktu mau di cek tadi tidak bisa, katanya sinyal internetnua tidak ada. Tapi masa di kantor dinas seperti ini tidak ada sinyal," sampainya.

Bagi Haryan, rumahnya yang cukup jauh membuat pengurusan ke kantor Dinsos membutuhkan waktu dan uang tidak sedikit.

"Kalau seperti ini, biar lah kami tidak dapat bansos saja. Karena mau ke sini (Kantor Dinsos) itu butuh waktu, butuh biaya juga, sementara kami ini hanya buruh harian," ucapnya.

Baca juga: Warga Bengkulu Tengah Kesulitan Cek Bansos, Layanan Dinsos Lumpuh tanpa Internet

5. Polisi Ungkap Fakta Baru di Balik Pembunuhan Anak Tiri di Bengkulu Tengah, Ternyata Membela Diri

Satuan Reserse Kriminal Polres Bengkulu Tengah berhasil mengungkap kasus dugaan tindak pidana pembunuhan yang terjadi di Desa Talang Empat, Kecamatan Karang Tinggi, Bengkulu Tengah, pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

Pelaku diketahui berinisial Sa (52), Ia merupakan ayah tiri korban yang berinisial FY (27). Sementara istri pelaku, Heri Susilawani (50), adalah ibu kandung korban.

Kapolres Bengkulu Tengah, AKBP Totok Handoyo, dalam pers rilis menyampaikan, peristiwa tragis itu bermula dari pertengkaran antara korban dan ibunya, yang kemudian berujung pada pembacokan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Awal Kejadian

Pada pagi hari, korban diketahui sedang memainkan telepon genggam di dalam kamar. Melihat hal tersebut, sang ibu menasihati agar korban tidak terlalu sering bermain handphone dan mulai mencari pekerjaan.

Namun, perkataan itu justru membuat korban tersinggung dan terjadi adu mulut antara ibu dan anak.

Mendengar keributan itu, pelaku yang saat itu sedang memperbaiki mesin air di luar rumah langsung masuk ke kamar korban dan berusaha menanyakan penyebab pertengkaran.

Korban yang tersinggung disebut tidak menjawab pertanyaan pelaku, melainkan langsung marah dan menyerang ayah tirinya menggunakan cangkul.

Pelaku sempat berusaha menghindar dan memeluk korban untuk menenangkan situasi.

Namun, korban kembali menyerang menggunakan cangkul hingga akhirnya pelaku mencabut parang yang terselip di pinggang kirinya dan menyayat bagian leher korban.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved