Mengenal Petasol, BBM Alternatif dari Sampah Plastik, Dipakai Innova hingga UMKM di Bengkulu

Ardy menerangkan, kualitas Petasol saat ini sudah mendekati standar bahan bakar konvensional dan aman untuk digunakan pada berbagai jenis kendaraan.

Pada kemasan resminya, produk ini diberi label PETASOL Merah Putih, yakni bahan bakar dari sampah plastik hasil inovasi BSB Banjarnegara.

Label tersebut juga memuat logo BRIN dan BSB, serta nomor hak paten P00202314623, P00202406565, dan IDD2024100294.

Karena permintaan terus meningkat, lanjut Ardy, BSI JAKI berencana menambah satu unit mesin baru pada tahun depan.

Namun rencana tersebut masih menunggu dukungan dari Pemerintah Kota Bengkulu.

"Kalau pemerintah kota mau serius membantu kami, kita lanjut," ungkap Ardy.

Saat ini, BSI JAKI mengolah sekitar 1,3 ton sampah plastik setiap bulan.

Dari jumlah tersebut, dihasilkan sekitar 1.000 hingga 1.100 liter Petasol yang siap dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.

Menurutnya BSI JAKi bukan merupakan produsen petasol, melainkan pihak yang memproses sampah plastik menjadi bahan bakar.

BSI JAKI berharap peningkatan teknologi pengolahan ini dapat semakin mendukung upaya pengurangan sampah plastik di Bengkulu sekaligus mendorong pemanfaatan energi terbarukan di daerah.

"Kami tidak produksi tapi memproses sampah plastik menjadi petasol, karena hak paten produksi yang punya BSB Banjarnegara yang produksi mesin Faspol 5.0," jelas Ardy.

Baca juga: Rumah Sakit Tipe A Segera Hadir di Bengkulu? Dinkes Beberkan Proposal Masuk Tahap Kajian