Berita Kepahiang

Rumah Penerima Bansos di Kepahiang Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Warga Akui Malu dan Pasrah

menempelkan stiker bertuliskan 'Keluarga Miskin' di rumah-rumah penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang.

Penulis: Romi Juniandra | Editor: Hendrik Budiman
HO Dinsos Kepahiang
STIKER KELUARGA MISKIN - Penempelan stiker 'Keluarga Miskin' di Kepahiang, Provinsi Bengkulu oleh dinsos pada Senin (20/10/2025) lalu. Stiker ini efektif membuat ratusan penerima bansos yang sudah mampu mundur ramai-ramai, namun memicu rasa malu di warga penerima lain. 

"Kita hargai, mereka yang mundur. Nanti kita alihkan ke warga lain," ujar Helmi.

Kedepannya, Helmi mengatakan data penerima manfaat bansos akan terus diperbaharui tiga bulan sekali. Dengan demikian, tidak ada lagi kasus salah sasaran penerima bansos.

Perasaan Warga, Pasrah dan Malu

Rumah-rumah warga penerima manfaat bantuan sosial (bansos) di Kepahiang, Bengkulu, kini ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin'.

Stiker ini memiliki ukuran sekitar 40x50 cm, dengan tulisan 'Keluarga Miskin' dengan tulisan tebal dan besar berwarna merah.

Stiker ini ditempelkan di depan rumah penerima manfaat, di samping pintu atau di atas jendela.

Perasaan penerima manfaat sendiri beragam, namun kebanyakan mengaku menerima dan pasrah rumah mereka ditempel stiker 'Keluarga Miskin' ini.

Salah satu penerima manfaat di Kelurahan Pensiunan Kepahiang, Sri Mulyati mengaku tidak masalah jika rumahnya ditempelkan stiker ini.

Menurut Sri, dirinya hanya seorang ibu rumah tangga, janda, dan kini hidup dengan seorang anak.

Kebutuhan hidup sehari-hari dipenuhi sang anak, yang bekerja mengelola odong-odong atau wahana permainan anak-anak di Pasar Kepahiang. Penghasilan sang anak tidak menentu, dan hanya cukup untuk makan sehari-hari.

"Jadi, ibu tidak masalah. Memang keadaan kita seperti ini. Tidak keberatan," kata Sri kepada TribunBengkulu.com, Selasa (28/10/2025) pukul 13.45 WIB siang.

Masih di kawasan Kelurahan Pensiunan, warga penerima manfaat lain, Nur Asmara juga mengatakan menerima ditempelkan stiker 'Keluarga Miskin' di dinding rumahnya.

Hanya saja, di dalam hati, Nur mengakui ada perasaan malu dan sedih. Apalagi, dirinya juga sempat jadi bahan ejekan oleh beberapa kenalan.

Akan tetapi, karena dirinya janda, dan penghasilannya berasal dari berjualan kecil-kecilan dengan pendapatan tidak menentu, Nur harus menahan rasa malu dan sedih ini.

Ditambah, ada anaknya yang masih sekolah, dan membutuhkan biaya besar, sehingga bansos dari pemerintah ini masih sangat dibutuhkan

"Banyak kawan-kawan yang mengejek, biarlah. Karena kita memang butuh, memang menerima," ujar Nur.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved